Di Buleleng, 81 Usaha Koperasi Bangkrut

Singaraja, koranbuleleng.com| Sebanyak 81 koperasi di Buleleng, saat ini telah bangkrut dan dinyatakan tidak aktif. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak handal menjadi biang kerok kebangkrutan koperasi.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UMKM) Kabupaten Buleleng, Dewa Made Sudiarta mengatakan di Buleleng tercatat ada sebanyak 416 koperasi. Namun dari ratusan koperasi itu, sebanyak 81 diantaranya saat ini sudah tidak aktif. Bahkan manajemen dari koperasi itu, telah mengusulkan untuk membubarkan diri.

- Advertisement -

Dia mengakui pembubaran koperasi itu dominan karena permasalahan sumber daya manusia yang tidak handal dalam menjalankan usaha koperasi. “Karena sudah tidak aktif. Sudah tidak bisa dikembangkan lagi sehingga banyakyang dibubarkan,” ujar Sudiarta usai Peringatan Hari Koperasi ke-77 tahun 2024 di Gedung Pusat Layanan Terpadu (PLUT) Singaraja, Jumat, 26 Juli 2024.

Sudiarta menyebut, meski banyak yang tidak aktif, namun masyarakat yang masuk menjadi anggota maupun karyawan di koperasi terus meningkat sejak tiga tahun belakangan. Masyarakat yang masuk menjadi anggota hingga 60 ribu orang lebih. Sedangkan jumlah karyawan koperasi mencapai 1.200 orang lebih.

“Dilihat tiga tahun terakhir, aset koperasi ini meningkat dari tahun ke tahun. Dari volume usaha, termasuk jumlah anggota dan karyawan. Perkembangan tiga tahun ini, menggambarkan animo masyarakat berkoperasi per tahun rata-rata 1,3 persen,” kata dia.

Kata Sudiarta, saat ini Buleleng tengah mengembangkan koperasi berbasis digital. Selain itu, juga banyak koperasi yang dibangun saat ini berbasis dalam sektor rill bergerak dalam sektor pangan dan jasa. Dalam sektor pangan, koperasi akan menyerap hasil panen dari petani lokal dan pemasarannya bekerjasama dengan perusahaan daerah.

- Advertisement -

Tak hanya itu, koperasi di Buleleng saat ini juga mengembangkan retail modern yang diberi nama “Buleleng Mart”. Di usaha minimarket yang dibuat itu, disediakan etalase untuk menampung produk dari UMKM lokal. Saat ini, Buleleng Mart itu telah beroperasi di Desa Suwug, Kecamatan Sawan. Koperasi pun disebut akan terus mengembangkan usaha itu, hingga di setiap kecamatannya ada minimal satu Buleleng Mart.

“Di Buleleng Mart disediakan tempat untuk produk UMKM. UMKM lokal dimudahkan untuk masuk, dinas nanti lakukan kualiti kontrol, produk-produk yang layak untuk dipajang dan di beli. Kita juga sudah siapkan toko online, untuk memudahkan masyarakat memesan barang,” kata dia.(*)

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts