Singaraja,koranbuleleng.com| Kebakaran rumah terjadi di Banjar Dinas Sema, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng, pada Jumat, 25 Oktober 2024 malam sekitar pukul 19.15 Wita. Selain meludeskan rumah, kebakaran tersebut juga menewaskan seorang perempuan.
Korban tewas dalam kebakaran tersebut bernama Nyoman Suartami, 42 tahun, yang merupakan pemilik rumah. Saat terjadi kebakaran, korban Suartami tidak bisa keluar rumah karena dalam keadaan sakit.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika mengatakan, kebakaran itu bermula dari mertua korban bernama Luh Ordi, 65 tahun, membawakan makanan untuk Suartami, pada Jumat petang sekitar pukul 18.00 Wita. Saat itu, Suartami disebut meminta dupa beserta korek kepada mertuanya. Setelah memberikan hal tersebut, Ordi kemudian meninggalkan korban ke Perumahan Sangsit Permai ke rumah cucunya.
Saat itu korban ditinggal seorang diri, hal ini karena korban tidak bisa bangun karena mengalami sakit stroke. Penyakit itu disebut telah dialami korban sejak 8 bulan belakangan. “Korban kesehariannya hanya bisa tidur, karena mengalami sakit stroke dari 8 bulan yang lalu,” kata Diatmika dikonfirmasi Sabtu siang.
Diatmika menyebut, kebakaran rumah tersebut pertama kali diketahui oleh keponakan korban bernama Kadek Damar Mahadika, 17 tahun. Mahardika saat itu dihubungi oleh warga, yang memberitahukan rumah bibinya di Banjar Dinas Sema, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, terbakar. Ia pun kemudian menghubungi sepupunya bernama Kadek Yudi Suda Pramana, 28 tahun, dan langsung mengecek keadaan rumah bibinya.
Sesampainya di rumah tersebut, keduanya bersama warga setempat mencoba mengecek keadaan korban Suartami dan mencoba memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun, saat itu api sudah membesar. Pihak keluarga kemudian menghubungi Pemadam Kebakaran Kabupaten Buleleng. Tiga unit mobil pemadam pun dikerahkan untuk memadamkan api.
“Setelah api berhasil dipadamkan, diketahui korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Saat ditemukan korban berada di ruang tamu,” ucap Diatmika.
Polisi pun telah turun ke lokasi untuk memastikan penyebab kebakaran tersebut. Saat ini di rumah tersebut telah dipasang garis polisi. Selain menewaskan korban Suartami, api juga meludeskan perabotan yang ada di rumah berukuran 7×6 meter tersebut. Kerugian akibat peristiwa tersebut ditaksir mencapai Rp150 juta.
“Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Saat ini korban disemayamkan di rumah duka untuk proses upacara selanjutnya,” katanya.(*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada