Singaraja, koranbuleleng.com| Pemkab Buleleng menyediakan rumah singgah bagi masyarakat Buleleng yang berobat di wilayah Denpasar. Rumah singgah itu untuk meringankan masyarakat dalam menjalani pengobatan.
Pj Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana mengatakan, penyediaan rumah singgah merupakan hasil kerjasama dengan Yayasan Maradjingga Bangkit Sejahtera (MBS). Rumah singgah yang berada dekat dengan Rumah Sakit Umum Pusat Prof Ngoerah atau Rumah Sakit Sanglah itu, bisa digunakan sebagai tempat beristirahat saat pasien menunggu jadwal berobat.
Rumah singgah itu, disebut memiliki empat kamar tidur. Nantinya, selain pasien yang akan melakukan pengobatan. Keluarga yang mengantar juga bisa beristirahat di rumah tersebut. Namun peerintah tidak memfasilitasi makanan.
Sebelum bisa menggunakan fasilitas tersebut, masyarakat harus mendaftarkan diri ke Dinas Sosial (Dinsos) Buleleng. Nantinya, petugas akan melakukan verifikasi untuk mengetahui kondisi sosial warga tersebut. Jika memang warga tersebut benar-benar miskin, akan langsung di fasilitasi oleh Pemkab Buleleng.
“Selama ini ada masyarakat Buleleng ada yang berobat ke Denpasar bolak-balik, kasian. Kita siapkan rumah, satu rumah bagi masyarakat Buleleng yang berobat disana, kita bekerjasama dengan yayasan,” ujar Lihadnyana, ditemui Senin, 4 November 2024.
Selain rumah singgah, Pemkab Buleleng juga mendapat bantuan satu unit mobil yang digunakan untuk membantu antar jemput pasien yang berobat di Denpasar. Sama halnya dengan rumah singgah, untuk bisa menggunakan fasilitas tersebut masyarakat harus mendaftarkan diri ke Dinsos Buleleng dan akan melewati proses verifikasi.
Selama ini, keluhan kesulitan biaya transportasi dan tempat menginap itu disebut banyak dikeluhkan masyarakat. Dengan adanya dukungan dari yayasan tersebut, diharapkan bisa meringankan beban masyarakat.
Lihadnyana menyebut, program yang diberi nama Program Bantuan Sosial Kemanusiaan itu, disebut akan diluncurkan pada 10 November 2024. Peluncuran program tersebut, bertepatan dengan hari Pahlawan Nasional.
“Untuk armada batu satu minibus, paling tidak bisa angkut 4 sampai 6 orang. Kita launching di hari Pahlawan. Karena itu pesan-pesan pahlawan, bantu lah mereka yang membutuhkan,” kata dia. (*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada