Singaraja, koranbuleleng.com| Calon Gubernur Bali, Wayan Koster menyebut akan melakukan restorasi Pura Agung Besakih, di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, dan Pura Agung Pulaki di Kecamatan Gerokgak, Buleleng, jika terpilih di Pilkada 2024. Restorasi disebut dilakukan, lantaran pura yang menjadi lokasi upacara agama umat Hindu Bali itu saat ini sudah mengalami sejumlah kerusakan.
Hal itu disampaikan politisi asal Desa Sembiran, Buleleng itu usai Megibung atau makan bersama dengan masyarakat di Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Kamis, 7 November 2024 siang.
Kedatangan Koster itu, disambut warga dan pendukungnya dengan yel-yel pemenangan dan acungan dua jari yang menjadi nomor urut pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Wayan Koster – Nyoman Giri Prasta.
Di lokasi itu, juga telah disiapkan hidangan dalam sebuah nampan yang berisikan nasi dan lauk pauk khas masakan Bali. Bersama warga, Koster kemudian menyantap hidangan tersebut lesehan berbaur dengan masyarakat.
Koster mengatakan, tradisi ini secara turun temurun telah dilaksanakan oleh masyarakat terutama di wilayah Kabupaten Karangasem, tempat munculnya tradisi ini. Ia pun mengaku, mendapatan keakraban saat menyantap hidangan bersama masyarakat. Tradisi ini pun disebut terus dijalankan saat ini, sehingga diyakini tradisi ini akan terus dipertahankan masyarakat.
“Di Karangasem terus saya lihat (Megibung) menjadi tradisi yang dijalani konstistem oleh masyarakat, bahkan sekarang berkembang di luar Karangasem. Saya rasa budaya seperti ini tidak akan ditinggalkan masyarakat,” ujarnya.
Di kampanye itu, pasangan calon nomor 2 itu menjanjikan akan kembali menata kawasan Pura Agung Besakih jika terpilih di Pilkada 2024. Penataan dilakukan dengan merestorasi sejumlah pelinggih yang ada di pura tersebut. Hal itu, lantaran sejumlah pelinggih yang ada di pura tersebut saat ini sudah mengalami kerusakan hingga pelapukan.
Kata Koster, selain mengalami kerusakan material yang digunakan untuk membangun pelinggih pun disebut berbeda-beda. Nantinya, restorasi akan dilakukan untuk mengembalikan arsitektur lama pura seperti halnya ukiran dan bentuk dari pelinggih. “Supaya bagus dan rapi, serta betul-betul menjadi pura yang menyatukan, tidak hanya di Bali juga di Indonesia. Itu kan pura yang menyatukan Bali dan Indonesia. Dan memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa,” ujarnya.
Koster menyebut, dalam restorasi yang dilakukan juga akan menggunakan bahan yang berkualitas. Rencana anggaran program itu pun, disebut telah disusun olehnya. Dimana restorasi itu disebut akan menelan anggaran Rp140 Miliar. “Untuk dana dari APBD, sudah dihitung 140 miliar. Restorasi pelinggih yang menjadi parahyangan utama besakih, ada 26 pelinggih,” ucapnya.
Selain itu, untuk memudahkan akses ke Pura Agung Besakih. Koster – Giri menjanjikan, akan membuat jalan baru yang menghubungkan wilayah Batur di Kabupaten Bangli dan Pura Agung Besakih di Kabupaten Karangasem. Nantinya, jalan itu akan dibangun dari Pura Batur kemudian terpecah-pecah menuju Pura Agung Besakih. “Jalan baru, sudah kita rancang. Tidak nyambung langsung (jalan), ada pecahan,” kata Koster.
Di kampanye itu, Koster juga menjanjikan akan melakukan penataan Pura Agung Pulaki, di Kecamatan Gerokgak. Dalam penataan yang direncanakan itu, akan melakukan restorasi terhadap pelinggih yang mengalami kerusakan. Selain itu, akan dilakukan penataan parkir, taman, serta kios-kios yang ada di kawasan pura tersebut.
Pura Pulaki juga dihuni oleh banyak kawanan monyet atau Wanara. Untuk menjaga habitat kawanan monyet itu, ia juga merencanakan akan membangun kolam dan menanam pohon buah di kawasan pura. “Harus dijaga dengan baik (monyet), kalau perlu buat dia supaya nyaman hidup mungkin buatin kolam, dan tanaman buah-buahan, memang ditujukan buat kera. Mereka butuh makan, kalau tidak dapat makan (bisa) mengamuk,” kata dia.
Koster menargetkan, di Desa Sanggalangit, Koster – Giri dan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra – Gede Supriatna bisa menang mutlak, dengan kemenangan 90 persen. “Target di Sanggalangit 90 persen,” singkatnya.(*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada