Singaraja, koranbuleleng.com| Desa Julah, di Kecamatan Tejakula, Buleleng, dirancang menjadi salah satu desa wisata unggulan di Bali Utara. Untuk merealisasikan hal itu, Pemkab Buleleng melakukan sejumlah inovasi untuk memperkenalkan salah satu desa di wilayah Buleleng timur itu kepada wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan, Desa Julah memiliki kekayaan budaya mulai dari seni tari tradisional, kerajinan lokal, dan ritual adat yang menjadikan desa sangat berpotensi jadi desa wisata. Selain itu, desa setempat merupakan salah satu desa tua di Buleleng, yang memiliki keunikan yang bisa menarik wisatawan.
Namun, karena kendala insfraktuktur yang belum memadai dan kurangnya promosi disebut membuat desa setempat masih jarang di kunjungi wisatawan. “Promosi Desa Julah yang masih terbatas juga membuat desa ini kurang dikenal luas. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata juga perlu ditingkatkan agar manfaat pariwisata dapat dirasakan secara merata,” ujarnya dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buleleng, di Kantor Desa Jilah, Selasa, 3 Desember 2024.
Dody menyebut, untuk mengembangkan desa setempat menjadi desa wisata unggulan. Dalam FGD tersebut, disepakati Pemkab dan pemerintah akan melakukan sejumlah langkah. Mulai dari perbaikan infrastruktur, paket wisata kreatif, promosi digital, pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
Selain itu, akan dibentuk tim kerja yang melibatkan masyarakat, pemerintah desa, dan pihak terkait. Nantinya tim itu disebut akan merancang rencana pengembangan desa wisata yang dapat diajukan ke pemerintah dan pihak sponsor. Dengan demikian, pihaknya optimis Desa Julah akan menjadi destinasi wisata unggulan yang berkelanjutan.
“Desa Julah tidak hanya menyimpan kekayaan budaya dan alam, tetapi juga sejarah panjang yang dapat menarik wisatawan. Dengan strategi yang tepat, desa ini dapat menjadi ikon wisata baru di Bali,” kata dia. (*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada