Dua Anak Nurhayati Akan Diberikan Beasiswa

Singaraja, koranbuleleng.com| Dua anak Ni Ketut Nurhayati, pekerja migran Indonesia asal Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, yang meninggal dunia di Malaysia akan diberikan beasiswa. Saat ini, beasiswa tersebut tengah disiapkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek). 

Kepala BP Jamsostek Cabang Buleleng, Nelson Hasudungan mengatakan, pihaknya saat ini tengah menunggu laporan dari BP3MI (Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia). Setelah laporan itu diterima, pihaknya akan segera mengurus agar beasiswa tersebut cepat diserahkan. 

- Advertisement -

Adapun beasiswa pendidikan untuk anak pekerja migran Indonesia yang meninggal dunia di negara tempat mereka bekerja tersebut merupakan manfaat dari program BP Jamsostek bagi pekerja migran. Seluruh pekerja migran Indonesia yang berangkat dari agen penyalur resmi, otomatis akan terdaftar sebagai peserta BP Jamsostek. 

Nelson menyebut, pembayaran iurannya dibayar di muka, sehingga tidak perlu membayar per bulan. “Iurannya pun tergantung kontrak. Biasanya di dua tahun. Masa perlindungannya berlangsung lima bulan sebelum berangkat bekerja, saat bekerja di luar negeri, dan satu bulan setelah tiba di tanah air selesai bekerja,” ujarnya, Kamis, 9 Januari 2025.

Kata Nelson, meskipun ketika di Malaysia, Nurhayati pindah kerja dari kontrak awal ia berhak mendapatkan manfaat program berupa beasiswa pendidikan untuk anak-anaknya dan santunan kematian. Adapun beasiswa itu berlaku maksimal untuk dua orang anak.

“Anaknya (Nurhayati) ada delapan. Jadi nanti tinggal orang tuanya memilihkan anak yang mana yang akan diberikan beasiswa. Beasiswa ini dimulai dari TK hingga perguruan tinggi,” kata dia.

- Advertisement -

Untuk beasiswa yang diberikan BP Jamsostek itu, disebut angkanya bervariasi berdasarkan jenjang pendidikan. Untuk TK hingga SD, besaran beasiswa Rp 1,5 juta per tahun. SMP senilai Rp 2 juta per tahun, dan SMA Rp 3 juta per tahun. “Sedangkan untuk kuliah nominalnya Rp 12 juta per tahun. Itu untuk masing-masing anak,” kata Nelson. 

Sebelumnya, seorang tenaga kerja wanita (WNA) bernama Ni Ketut Nurhayati, 39 tahun, diduga menjadi korban pembunuhan di Negara Malaysia. Perempuan asal Desa Gigit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, ditemukan tewas di kamar hotel. Prempuan tersebut diduga menjadi korban kekerasan. Jenzah Nurhayati pun telah sampai di Bali dan disemayamkan di rumah duka pada Rabu, 8 Januari 2024 sore. (*)

Pewarta: Kadek Yoga Sariada

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts