Singaraja,koranbuleleng.com | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng mengalami pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat sebesar Rp25 miliar. Pemangkasan anggaran ini terjadi pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), khususnya di sektor pekerjaan umum dan irigasi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa, menjelaskan bahwa pengurangan ini berkaitan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025.
“Dana transfer yang dikurangi, DAU bidang pekerjaan umum, dan DAK irigasi semua di dinas PUTR. Kurang lebih 25 miliar. Jadi yang dikurangi transfernya adalah DAU dan DAK khusus infrastruktur,” terang Suyasa, ditemui 6 Februari 2025.
Suyasa menyebut, pemerintah pusat saat ini tengah fokus pada pelayanan publik. Salah satunya adalah pembangunan irigasi yang dinilai sebagai bagian penting dalam mendukung sektor pertanian.
Untuk menyesuaikan kondisi anggaran, Pemkab Buleleng saat ini menunggu petunjuk teknis dari Kementerian Dalam Negeri mengenai strategi efisiensi anggaran daerah. Dana hasil efisiensi ini nantinya akan dialokasikan kembali untuk pembangunan irigasi dan infrastruktur.
“Kalau irigasi untuk jalur pertanian, jalan-jalan retribusi ini kepada publik. Nanti efesiensi itu kita bawa ke situ, tapi untuk program ke publik kita tidak berkurang. Efisiensinya yang jelas 25 Miliar,” ujar Suyasa.
Sebagai langkah awal efisiensi, Pemkab Buleleng telah mengurangi sejumlah pengeluaran, termasuk meniadakan konsumsi dalam rapat serta mewajibkan pegawai membawa tumbler guna mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
“Jadi nanti tidak usah heran tidak akan banyak lagi cetak baliho. Upacara-upacara seremoni, seperti ulang tahun akan berkurang. Hasil efisiensi itu bisa digunakan untuk menutup program yang dikurangi transfernya,” tambahnya. (*)
Pewarta : Kadek Yoga Sariada
Editor : I Putu Nova Anita Putra
