Singaraja, koranbuleleng.com | Madyama Widyalaya Jnana Dharma Sastra di Desa Umejero, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, mendapat apresiasi tinggi dari Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Hindu (Bimas Hindu) Kementerian Agama RI, I Nengah Duija. Saat mengunjungi lembaga pendidikan bercirikan Hindu ini pada Sabtu, 15 Februari 2025, ia menilai perkembangan widyalaya tersebut sangat positif dan patut dicontoh.
Dalam kesempatan tersebut, Nengah Duija menyatakan bahwa Madyama Widyalaya Jnana Dharma Sastra semakin menunjukkan eksistensinya sebagai lembaga pendidikan berbasis agama Hindu yang mampu menarik minat masyarakat.

“Saya melihat perkembangan yang luar biasa di Madyama Widyalaya Jnana Dharma Sastra. Ini membuktikan bahwa pendidikan bercirikan agama Hindu semakin mendapat tempat di tengah masyarakat,” ujarnya.
Selain memberikan apresiasi, Dirjen Bimas Hindu juga menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam pengembangan pendidikan Hindu secara berkelanjutan. Menurutnya, sinergi antara desa adat, desa dinas, yayasan, serta pemerintah daerah menjadi kunci dalam membangun pendidikan Hindu yang lebih maju.
“Keberhasilan widyalaya tidak lepas dari kerja sama yang baik antara desa adat, desa dinas, dan yayasan. Ini merupakan fondasi kuat untuk terus mengembangkan pendidikan Hindu di Indonesia,” tambahnya.
Nengah Duija juga menyoroti pentingnya dukungan dari pemerintah daerah dalam penguatan pendidikan Hindu, baik melalui kebijakan maupun program-program konkret yang mendukung keberlanjutan widyalaya.

“Kita berharap pemerintah daerah, baik tingkat kabupaten maupun provinsi, dapat berperan lebih aktif dalam mendukung widyalaya. Bali diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan pendidikan Hindu di Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Mertajati Widya Mandala, I Made Bagus Andi Purnomo, menegaskan bahwa pihaknya tengah merancang strategi untuk menjadikan widyalaya sebagai sekolah negeri guna memberikan akses pendidikan yang lebih luas bagi masyarakat Hindu.
“Kami telah menyiapkan lahan yang representatif bersama desa adat dan desa dinas. Saat ini, kami tengah berupaya mencari solusi terkait kendala yang ada, khususnya dalam pengelolaan lahan,” ungkapnya.
Ia pun berharap seluruh elemen masyarakat dapat bersatu dalam mendukung perkembangan widyalaya demi memajukan pendidikan Hindu yang berkualitas.
“Widyalaya adalah milik umat dan masyarakat, sehingga perlu dikelola dan dikembangkan bersama. Dengan kerja sama yang baik, kita bisa menciptakan pendidikan Hindu yang lebih maju dan berdaya saing,” pungkasnya. (*)
Kontributor : Putu Rika Mahardika