Satuan Pendidikan Aman Bencana, Buleleng Gencarkan Sosialisasi ke Sekolah-sekolah

Singaraja, koranbuleleng.com | Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng terus menggencarkan sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) untuk membangun budaya sadar bencana di lingkungan sekolah. Program ini bertujuan memastikan seluruh warga sekolah memiliki pemahaman dan keterampilan menghadapi situasi darurat.

Plt. Kadisdikpora Buleleng, Putu Ariadi Pribadi menjelaskan, sosialisasi SPAB melibatkan satuan pendidikan dari jenjang PAUD/TK, SD, hingga SMP se-Kabupaten Buleleng. Dalam pelaksanaannya, Disdikpora bekerjasama dengan BPBD Buleleng untuk memberikan materi kebencanaan.

- Advertisement -

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh warga sekolah, mulai dari siswa dan tenaga kependidikan memahami potensi bencana di satuan pendidikan mereka. Tujuannya adalah agar dalam proses belajar-mengajar, mereka tetap merasa aman dan nyaman, bahkan saat terjadi gempa bumi,” ujarnya, Selasa, 4 Maret 2025.

Buleleng memiliki potensi bencana tinggi seperti gempa bumi, tanah longsor, dan banjir yang telah dipetakan dalam Kajian Resiko Bencana tahun 2026. Sosialisasi ini diharapkan mampu menumbuhkan kesiapsiagaan dan mencegah kepanikan saat bencana terjadi.

Selain edukasi, Disdikpora juga mendorong satuan pendidikan menyediakan alat pemadam kebakaran (APAR) serta memastikan instalasi listrik aman untuk mencegah korsleting. “Kita harus memastikan ada tindak lanjut dan target yang jelas, agar anak-anak sejak dini sudah memahami bagaimana menghadapi bencana dengan baik,” tambah Ariadi.

Sementara Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, mendukung penuh program SPAB sebagai upaya preventif mengurangi risiko bencana di lingkungan sekolah. Dukungan tersebut disampaikan saat menerima audiensi dari Disdikpora, Forum Pengurangan Resiko Bencana Provinsi Bali, dan Yayasan Plan Internasional Indonesia.

- Advertisement -

“Pada dasarnya kami selaku pemerintah daerah akan mendukung program SPAB. Kami rasa program ini bagus sekali untuk mengurangi risiko bencana pada anak-anak sekolah. Karena Buleleng termasuk rawan bencana, jadi memberikan wawasan terkait kebencanaan kepada siswa akan menghindari mereka dari risiko bencana,” ujarnya.

Ratna Galih Puspita Rahayu dari Yayasan Plan Internasional Indonesia menambahkan, program ini awalnya menyasar satuan pendidikan tingkat SMA, namun kini diperluas hingga jenjang SD dan SMP. Yayasan telah menyiapkan fasilitator dari Buleleng yang akan memberikan pemahaman terkait SPAB di sekolah-sekolah.

“Mudah-mudahan ini berjalan dengan lancar sehingga kita bisa memastikan anak-anak terlindungi dan mendapatkan haknya untuk merasa aman dan nyaman di sekolah,” terangnya. (*)

Pewarta : Kadek Yoga Sariada

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts