Pasar Kaget Jalan Jeruk Singaraja: Surga Takjil Ramadhan, Omzet Pedagang Capai Jutaan Rupiah

Singaraja,koranbuleleng.com | Suasana di Jalan Diponegoro, Singaraja, berubah ramai sore itu. Ratusan umat Muslim tampak antusias berburu takjil untuk berbuka puasa di bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Hiruk-pikuk transaksi terdengar di antara pedagang yang menawarkan dagangannya.

Pasar Kaget Jalan Jeruk menjadi magnet utama bagi masyarakat untuk mencari aneka hidangan berbuka. Terletak di sebuah gang sepanjang 500 meter, pasar ini dipadati oleh lapak-lapak yang menjajakan berbagai kuliner, mulai dari jajanan tradisional hingga lauk-pauk yang menggugah selera. Beberapa makanan khas yang selalu menjadi favorit di pasar ini antara lain laklak Bali, jaja batun bedil, bubur sumsum, serabi, dan klepon. Selain itu, ada juga makanan berat seperti nasi jinggo, ayam betutu, serta sate lilit khas Bali yang selalu laris manis.

- Advertisement -

Begitu melangkah masuk, pengunjung langsung disambut dengan aroma harum makanan. Kue basah, kolak buah, aneka es, gorengan, hingga makanan berat seperti nasi campur berjejer rapi di sepanjang jalan. Keramaian semakin terasa menjelang waktu berbuka puasa.

Gatot Santoso, 42 tahun, seorang pedagang kue, mengungkapkan bahwa pasar ini telah menjadi tempatnya mengais rezeki setiap tahun. Sudah belasan tahun ia setia berjualan di sini. “Harga di sini cukup terjangkau. Setiap hari selalu ramai. Karena di sini kan menunya beragam. Keuntungan ya cukuplah untuk bekal sehari-hari,” ujarnya, Rabu, 12 Maret 2025.

Selama bulan Ramadhan, pasar mulai beroperasi dari pukul 15.00 WITA hingga 18.30 WITA. Dalam sehari, Gatot bisa mengantongi keuntungan Rp1,5 juta hingga Rp2 juta dari penjualan kue.

Tak hanya warga Kota Singaraja, pasar ini juga menarik perhatian warga dari luar Buleleng. Puncak keramaian terjadi menjelang waktu berbuka, sekitar pukul 17.00 WITA hingga sebelum adzan magrib berkumandang. “Biasanya di sini ramai itu sekitar pukul 17.00 WITA dan sebelum magrib. Ini jalan dan parkir sampai penuh,” tambah Gatot.

- Advertisement -

Salah satu pembeli setia, Hendra, 38 tahun, mengaku rutin datang ke pasar ini selama bulan Ramadhan. Menurutnya, harga yang ditawarkan sangat terjangkau dan pilihan menu yang tersedia sangat beragam. “Kami sekeluarga rutin setiap hari berbelanja di sini. Harga sangat terjangkau, mulai dari seribuan. Menunya pun beragam,” ujarnya.

Hendra juga tak mempermasalahkan suasana pasar yang padat. Baginya, hal itu justru menjadi bagian dari keseruan berburu takjil di bulan suci. “Tak masalah berhimpitan karena kita kan berburu menu. Itu dari sisi timur sampai barat penuh dari tadi,” katanya dengan antusias.(*)

Pewarta :Kadek Yoga Sariada

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts