Singaraja, koranbuleleng.com | Satuan Tugas (Satgas) Polres Buleleng melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah kios dan toko di Pasar Anyar Singaraja, Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Sidak ini menindaklanjuti dugaan pengurangan takaran pada minyak goreng merek Minyak Kita yang beredar di pasaran.
Dalam sidak yang digelar pada Selasa, 11 Maret 2025, Satgas Pangan Polres Buleleng menggandeng Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi UKM (Dagperinkop UKM) Kabupaten Buleleng. Petugas memeriksa volume minyak goreng Minyak Kita dalam kemasan satu liter dengan menggunakan teko ukur untuk memastikan kesesuaian takaran.
Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya selisih volume dalam beberapa kemasan yang diperiksa. Kepala Unit (Kanit) IV Tipidter Sat Reskrim Polres Buleleng, Iptu I Nyoman Sudiarta, mengungkapkan bahwa beberapa sampel yang diambil menunjukkan volume minyak tidak sesuai dengan yang tertera di kemasan.
“Seperti di salah satu kios di Jalan Semangka, areal Pasar Anyar, kami menemukan Minyak Kita yang seharusnya takaran 1.000 mililiter (1 liter), setelah diperiksa hanya berisi 750 mililiter,” ujar Sudiarta saat dikonfirmasi pada Rabu, 12 Maret 2025.
Namun, sidak di lokasi lain seperti kios di Jalan Durian dan Jalan Surapati menunjukkan bahwa volume Minyak Kita masih sesuai dengan takaran yang tertera pada kemasan. Berdasarkan pemeriksaan harga oleh Dinas Dagperinkop UKM Buleleng, harga jual Minyak Kita di Pasar Anyar masih berada di angka Rp 16 ribu per liter.
Sidak ini menjadi bagian dari upaya pengawasan terhadap distribusi minyak goreng bersubsidi di Buleleng. Langkah ini dilakukan guna memastikan kepatuhan produsen terhadap standar takaran produk dan mencegah potensi pelanggaran yang dapat merugikan konsumen.
“Temuan ini akan kami koordinasikan lebih lanjut dengan instansi terkait. Ini sebagai bentuk perlindungan konsumen terhadap produk yang beredar di pasaran,” tegas Sudiarta.
Dugaan pengurangan takaran minyak goreng Minyak Kita sebelumnya telah menyita perhatian publik setelah pemerintah pusat menemukan ketidaksesuaian isi dan takaran kemasan saat melakukan pengecekan di Pasar Lenteng Agung, Jakarta. (*)
Pewarta :Kadek Yoga Sariada
