DPRD Buleleng Dorong Perumda Tirta Hita Tingkatkan Layanan Air Bersih Demi Naikkan PAD

Singaraja, koranbuleleng.com| Komisi III DPRD Buleleng mendorong Perumda Tirta Hita meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Dengan peningkatan layanan tersebut, diyakini bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dorongan tersebut disampaikan oleh dewan Buleleng usai melakukan kunjungan ke Kantor Perumda Tirta Hita Buleleng, Senin, 26 Mei 2025. Kunjungan itu, dilakukan untuk mengetahui tata cara pengelolaan air dan kekurangan di perusahaan daerah tersebut.

- Advertisement -

Ketua Komisi III DPRD Buleleng, Ketut Susila Umbara mengatakan, kunjungan ini juga untuk memberikan saran kepada direksi perusahaan, terkait pengelolaan air dari apa yang didapat dewan dalam kunjungan ke perumda di kabupaten lain. Dewan pun menyarankan, agar perumda bisa meningkatkan layanan agar bisa melayani semua masyarakat yang membutuhkan air bersih.

Susila Umbara menyebut, dengan peningkatan layanan, otomatis akan meningkatkan pelanggan. Dengan bertambahnya pelanggan, akan meningkatkan PAD bagi Buleleng. “Harapan kami semua masyarakat Buleleng membutuhkan air bersih bisa terlayani oleh PDAM. Saat ini banyak masyarakat yang membutuhkan dan sudah mulai ngamprah. Menambahkan pelanggan berarti menambah pendapatan, yang penting ketersediaan air cukup,” kata dia.

Susila Umbra menambahkan, dewan mendorong agar pelayanan air bersih terus ditingkatkan. Mengingat penyediaan air bersih kepada masyarakat merupakan salah satu kewajiban dari pemerintah. “Kita dorong pelayanan lebih baik, ketersediaan air bersih kepada masyarakat terus diperbanyak. Karena kebutuhan masyarakat, harus mendapat pelayanan,” ucapnya.

Sementara itu, Dirut Perumda Tirta Hita Buleleng, Made Lestariana mengatakan, saat ini ada beberapa kendala yang dihadapi untuk pengembangan layanan. Untuk di wilayah timur, saat ini Bendungan Tamblang yang rencananya digunakan untuk penyediaan air baku belum bisa dilakukan. Mengingat saat ini belum ada pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) untuk mendistribusikan air ke masyarakat.

- Advertisement -

“Karena penyediaan air baku, perlu dibangun IPA, perlu dibangun reservoir di beberapa daerah, bangun pipa transmisi dan distribusi. Itu yang belum dilakukan pemerintah, sesuai rencana itu dibangun pemerintah pusat dan provinsi. Jaringan di pelanggan di pemkab,” ujarnya.

Selain itu, kendala lainnya ada pada sumber air yang tidak merata sehingga penyebaran tidak merata di semua layanan. Dimana sistem yang digunakan, masih dengan menyalurkan air langsung ke pelanggan tanpa melalui penyimpanan di reservoir. Hal itu disebut yang mengganggu pelayanan pada saat beban puncak pemakaian, pada pagi dan sore.

“Contoh di Seririt, dengan adanya spam purana tidak bisa dibawa ke kota, yang banyak krodit pelayanannya. Karena di kota belum terbangun kapasitas air baku, yang mampu memenuhi kedepan. Ini yang jadi tantangan buleleng tengah. Kita di barat dan timur masih ada sisa, yang di tengah agak kurang. Contohnya di Banyuning, Kerobokan, dan Sambangan, itu yang masih kurang dari sisi posisinya lebih tinggi,” terang Lestariana.

Lestariana menambahkan, untuk mengatasi kendala tersebut pihaknya telah melakukan penyempurnaan pipa dan pemasangan booster pump. Sehingga pelayanan ke masyarakat disebut bisa dilakukan hampir 24 jam. “Kita sudah lakukan penyempurnaan jaringan pipa. Bangun booster pump untuk menambah tekanan air, secara pemenuhan jam layanan kita hampir 24 jam,” kata dia.(*)

Pewarta: Kadek Yoga Sariada

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts