Singaraja, koranbuleleng.com | Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) terus berupaya meningkatkan kualitas. Langkah yang ditempuh salah satunya melalui kerjasama dengan pihak luar negeri. Seperti halnya Tiongkok. Hal tersebut sudah dibahas Rektor, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., bersama Konsulat Jenderal di Denpasar, Jumat 28 Juni 2019.
Rektor, Jampel menyampaikan Tiongkok tak hanya dikenal sebagai negara maju, mengalami perkembangan dalam berbagai bidang. Namun negara yang dikenal dengan sebutan negeri panda itu juga memiliki sisi historis dengan Indonesia, khususnya Bali.
“Tiongkok bukan negara baru. Tetapi sudah lama memiliki hubungan dengan Indonesia, khususnya Bali,” jelasnya. Oleh sebab itu, kerjasama dalam bidang pengembangan kebudayaan, seperti sejarah dan seni seperti yang ditawarkan cukup layak untuk dijalin. Di Undiksha sendiri, hal tersebut telah didukung Sumber Daya Manusia (SDM) dari Program Studi Pendidikan Sejarah dan Prodi Seni. “Kami menyambut baik untuk kerjasama ini. SDM kami punya,” sebutnya.
Disampaikan lebih lanjut, saat ini Undiksha yang sudah terakreditasi A tengah merancang pendirian Program Studi Bahasa Mandarin. Hanya saja jumlah dosen yang memungkinkan untuk mengampu matakuliah masih kurang. “Kami berharap kerjasama juga ada untuk pendirian prodi ini. Misalnya ada dosen dari Tiongkok yang mengajar kesini,” kata mantan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Undiksha ini.
Tahun 2019, Undiksha mencanangkan sebagai internasionalization at home. Wakil Rektor I, Dr. I Gede Rasben Dantes, S.T.,M.TI., yang turut mendampingi mengharapkan juga ada kerjasama terkait pertukaran mahasiswa maupun dosen. “Kerjasamanya bisa mahasiswa disana belajar disini dengan mengambil beberapa mata kuliah. Bisa juga pertukaran dosen,” ucapnya. Ditambahkan, Undiksha siap menindaklanjuti kerjasama dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), termasuk datang langsung ke Tiongkok, menjajaki perguruan tinggi yang membuka kerjasama. “Kami dari Undiksha siap datang ke Tiongkok,” imbuhnya.
Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar, Gou Haodong menyampaikan keinginannya untuk menjalin kerjasama dengan universitas yang telah memiliki Fakultas Kedokteran ini sudah dari lama. Namun, baru kali ini bisa bertemu untuk membahas lebih lanjut. Pihaknya menawarkan kerjasama berupa pengembangan kebudayaan, seperti sejarah dan seni, khususnya berkaitan dengan Tiongkok karena potensinya cukup besar di Bali.
Sementara itu, terkait keinginan Undiksha mendirikan Prodi Bahasa Mandari, pihaknya menegaskan siap mendukung. Disampaikan, di Tiongkok terdapat perguruan tinggi yang memiliki keunggulan dalam pendidikan Bahasa Mandarin dan telah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di luar negeri. “Kami siap mendukung program tersebut. Dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng juga dibahas ini untuk mendukung pariwisata,” imbuhnya seraya menyatakan siap menunggu kehadiran pihak Undiksha di Tiongkok. Hal tersebut pun disambut positif oleh Rektor, Jampel. “Kami secepatnya agendakan untuk kesana,” balasnya.
Masih berkaitan dengan Tiongkok, salah satu mahasiswa Undiksha, Ni Ketut Budi Wahyuni dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris juga mendapat kesempatan untuk “menjajah” pada 15 sampai 22 Juni lalu. Mahasiswa semester IV ini lolos mengikuti program Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti), bersama puluhan mahasiswa dari perguruan tinggi lain dalam pengenalan kebudayaan dan berbagai kegiatan akademis. |R/NP|