Singaraja, koranbuleleng.com| Pembangunan Jalan Baru Batas Kota Singaraja-Mengwitani pada titik 5 dan 6 di Desa Pegayaman Kecamatan Sukasada sudah memasuki progress 70 persen. Disatu sisi, Pemerintah kini masih melaksanakan proses pembebasan lahan tambahan.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana didampingi Kepala Dinas PUPR Buleleng Ketut Suparta Wijaya sempat melakukan peninjauan tehadap progress pembangunan jalan tersebut Selasa, 20 Agustus 2019.
Rombongan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng tersebut diterima Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Jalan Baru Batas Kota Singaraja Mengwitani, Ketut Payun Astapa, bersama dengan jajaran dari pihak rekanan PT Adhi-Cipta KSO.
Menurut Payun Astapa, proses pembebasan lahan tambahan itu dilakukan karena pada zona 3, ditemukan tempat petirtaan atau Beji, sehingga harus dilakukan pergeseran galian. Nantinya, lahan yang akan dibebaskan seluas 1,3 hektar milik tiga orang.
Untuk tahapannya, Badan Pertanahan Nasional Provinsi Bali sudah menuntaskan pengukuran, selanjutnya, Pemerintah Provinsi Bali akan melakukan penilaian harga atas lahan tersebut dengan memanfaatkan tim Appraisal. Dimana anggaran yang disiapkan untuk pembebasan lahan itu senilai Rp2 miliar.
“Tim sudah melakukan penghitungan untuk pembebasan lahan ini ditargetkan proses pembayaran akan tuntas pada akhir Agustus. Sehingga tidak akan berdampak pada target penyelesaian Jalan Baru ini,” jelas Payun.
Sementara itu, secara keseluruhan progress pembangunan Jalan Baru Singaraja-Mengwitani pada titik 5 dan 6 tersebut sudah mencapai 70, 37 persen dengan defiasi plus 2,21 persen. Khusus untuk progress pembangunan jalan sudah mencapai 61,89 persen dengan defiasi minus 2,09 persen, sedangkan untuk progress jembatan sudah mencapai 84,34 persen dengan defiasi plus 9,27 persen.
“Kita lihat progress pembangunan cukup positif karena dukungan banyak pihak, dan mudah-mudahan di akhir Oktober atau awal November 2019 jalan titik 5 dan 6 ini bisa dibuka,” kata Payun Astapa.
Harapan senada disampaikan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana usai mendengarkan pemaparan termasuk melakukan peninjauan langsung ke jembatan. Ia bahkan memberikan apresiasi atas progress pembangunan yang sudah mencapai defiasi plus.
“Bahwa kita sudah progress dua persen lebih. Saya berharap dari progress ini November sudah bisa dibuka jalan ini,” harapnya.
Disisi lain, Bupati Agus Suradnyana juga mengaku telah mendapatkan kepastikan terkait dengan rencana pembangunan lanjutan Jalan Baru Singaraja-Mengwitani untuk titik 7 dan 8 akan memasuki proses tender. Ia juga sudah berkomunikasi dengan Gubernur Bali, agar proses tender juga bisa dilakukan untuk titik 9 dan 10 di tahun 2020 mendatang.
“Mudah-mudahan bisa terlaksana. Sehingga jalur yang dulu dikatakan susah untuk ke Singaraja bisa jadi lebih nyaman dan kelandaiannya cuma enam persen maksimal saat ini,” tandasnya. |RM|