Denpasar, koranbuleleng.com | Gubernur Bali Wayan Koster akan memajukan masa depan industri skala rumahan, UMKM, petani dan sektor ekonomi kerakyatan. Alasannya, selama ini ekonomi kerakyatan yang menggerakkan ekonomi secara nasional.
“Usaha yang kecil-kecil ini yang ingin kita dorong, dan kita kuatkan lagi. Karena mereka inilah yang berjasa menggerakkan ekonomi kita di bawah,” kata Gubernur Koster saat menerima audiensi Komisaris Bank Rakyat Indonesia (BRI) beserta jajaran, yang berlangsung di Rumah Jabatan Jayasabha, Denpasar, Jumat 17 Januari 2020.
Menurutnya, beberapa kawasan di Bali punya komoditas unggulan yang sangat potensial untuk dikembangkan misalnya manggis, salak, jeruk dan lainnya. “Kita maksimalkan industri pengolahannya, dijadikan produk seperti juice, wine, dan banyak lagi. Tingkatkan nilai tambahnya produk, selain tentunya difasilitasi dan tingkatkan juga penyerapan hasil petani kita,” ujar Politisi asal Desa Sembiran ini.
Gubernur Koster melanjutkan, peran sektor perbankan adalah sebagai mitra para pegiat industri kecil dan petani, terutama di bidang permodalan. “Skema permodalannya kita susun dengan baik, agar sesuai dengan KUR (Kredit Usaha Rakyat, red). Pasarnya sudah bagus, ada industri pariwisata didukung lagi dengan Pergub tentang pemanfaatan hasil petani lokal kita,” ujar Koster.
Pada kesempatan yang sama, Dewan Komisaris BRI Soni Keraf memuji langkah-langkah Gubernur Koster yang disebutnya sangat nyata menunjukkan keberpihakan kepada rakyat. “Luar biasa menurut saya, ekonomi kerakyatan yang dibangun dengan semangat gotong royong di Bali. Ini komitmen beliau dan pantas jadi model bagi daerah lain,” puji Keraf.
Dijelaskannya, BRI siap menjajaki kerja sama dengan BPD untuk menguatkan lagi program KUR yang menyasar UMKM dan sektor pertanian. “Prinsipnya bank pusat dan daerah jangan malah saling ‘bersaing’ di lapangan. Sinergi dan saling dukung untuk mendorong usaha lokal domestik berkembang. Selain itu, kami juga siap mendukung langkah Bapak Gubernur yang ingin merintis penggunaan energi baru dan terbarukan, hingga kendaraan listrik di Bali,” ucap Keraf. |R/NP|