Singaraja, koranbuleleng.com| Untuk menunjang kesiapan sarana dan prasarana RS Pratama Giri Emas di Kecamatan Sawan sebagai RS Perawatan pasien terduga corona, Pemkab Buleleng menyiapkan dana hingga Rp17 miliar, diantaranya akan dimanfaatkan untuk pengadaan seribu Alat Pelindung Diri (APD) Hazmat Suit.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana bersama dengan sejumlah jajaran bahkan melakukan penijauan langsung ke Rumah Sakit Giri Emas di Kecamatan Sawan pada Selasa, 17 Maret 2020. Ia meninjau seluruh persiapan untuk menjadikan RS Pratama itu sebagai RS untuk perawatan bagi pasien yang terduga terpapar virus corona (COVID-19) di Buleleng.
Ia menjelaskan jika anggaran yang telah disiapkan Pemkab Buleleng melakukan pengadaan sarana dan prasarana sekitar Rp17 Miliar. Alat itu akan dimanfaatkan untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Hazmat Suit (Pakaian anti virus) ventilator, monitor pasien, alat radiologi.
Khusus untuk Hazmat Suit akan dilakukan pengadaan mencapai 1.000 buah. Kebutuhan anggaran untuk pengadaannya mencapai Rp2,2 miliar, mengingat harga untuk satu buah hazmat suit dan kelengkapannya mencapai Rp2,2 juta perunit.
Menurut Agus Suradnyana, butuh waktu satu minggu untuk mempersiapkan RS Pratama Giri Emas menjadi rumah sakit isolasi. Sebab pihaknya juga harus melakukan beberapa perbaikan ringan di rumah sakit tersebut.
“Ini juga investasi. Untuk pengadaan alat-alat kesehatannya perlu waktu seminggu. Jadi sementara ini kita lakukan perbaikan ringan pada beberapa ruangan dulu sambil menunggu,” jelasnya.
Tidak hanya dari sisi sarana dan prasarana penunjang, Pemkab Buleleng lanjut Bupati Agus Suradnyana juga memikirkan tentang standarisasi asupan gizi bagi pasien yang dirawat di RS Giri Emas. Yang terpenting baginya adalah terkait dengan gizi untuk peningkatan imun bagi pasien yang berstatus PDP, ataupun pasien positif corona. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan memberikan asupan tradisional, berupa jamu dan juga telur ayam kampung yang diyakini mampu meningkatkan imunitas tubuh.
Sembari menunggu RS Pratama Giri Emas siap, lima pasien yang dicurigai terinfeksi virus corona sementara akan menempati ruang isolasi di RSUD Buleleng. Termasuk mempersiapkan Sumber daya manusia, melalui pelatihan.Terlebih status Giri emas untuk sementara waktu sudah diambil alih oleh RSUD Buleleng, sehingga pelayanan medisnya masuk ke tipe B.
“RS Giri Emas ini jadi tipe B, penanggung jawabnya diambil alih oleh RSUD Buleleng. Jadi Perilaku medisnya sama dengan tipe B. Ini juga membangun kebiasaan para perawat agar mereka tidak lupa menggunakan alat pelindung diri saat menjalankan tugasnya,” katanya.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa yang juga sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) mengatakan, anggaran sebesar Rp17 Miliar itu bersumber dari dana tak terduga sebesar Rp3 Miliar dan berasal dari selisih Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) Rp14 Miliar. Selisih TPP itu muncul karena berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri), pembayarannya tidak boleh lebih besar dari tunjangan 2019.
“Untuk realisasinya harus dilakukan melalui Anggaran Perubahan mendahului, dan kami sudah berkoodinasi dengan DPRD Buleleng dan mereka sudah setuju. Sekarang tinggal kami melakukan koordinasi dengan Kejaksaan untuk pengadaannya agar tidak menyalahi aturan,” jelasnya. |RM|