Singaraja, koranbuleleng.com| Kabupaten Buleleng belum siap dengan new normal karena saat ini angka pertambahan kasus COVID 19 masih bertambah. Gugus tugas PErcepatan Penanganan COVID 19 Buleleng sedang melakukan upaya pemulihan dengan sangat keras dan perlu dukungan dari semua pihak, terutama dari masyarakat. Penerapan prtokolo kesehatan COVID 19 harus benar-benar ditaati.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng, mencatat ada empat penambahan kasus pasien terkonfirmasi positif COVID 19 yang baru, per Senin 24 Mei 2020. Pasien positif baru itu diidentifikasi dengan kode PDP 62 dari Kecamatan Sukasada, PDP 63 dari Kecamatan Banjar, PDP 64 dari Kecamatan Buleleng, dan PDP 65 dari Kecamatan Tejakula. Keempatnya merupakan pasien yang tertular karena transmisi lokal.
Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng yang juga Sekretaris gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng menyatakan keempat pasien tersebut merupakan hasil tracing dari orang yang berpotensi terpapar COVID 19. Keempatnya sebelumnya menjalani pemeriksaan dengan rapid test dan hasilnya reaktif. Kemudian, Tim Medis memutuskan untuk melakukan pemeriksaan swab, dan hasilnya negative. Kemudian pemeriksaan swab kedua dilakukan tujuh hari setelah menjalani karantina mandiri dan hasilnya terkonfirmasi positif COVID 19.
Atas penambahan empat kasus baru tersebut, saat ini tim pengawasan sedang melakukan penelusuran terkait sumber penularan virus, termasuk menelusuri orang yang pernah melakukan kontak erat dengan empat pasien tersebut. Hasilnya baru diketahui ada 15 orang yang melakukan kontak erat. Bahkan 15 orang tersebut sudah menjalani pemeriksaan swab pada Minggu, 24 mei 2020.
“Sumbernya dari mana? Nah ini yang belum bisa terjawab. Karena transmisi lokal itu, setiap orang punya peran bisa menjadi OTG atau pembawa, tetapi statusnya tak bergejala. kan bisa saja menjadi carier, kalau yang bersangkutan bertemu dengan siapa saja, nah ini yang kami telusuri,” ucap Suyasa.
Dari kondisi ini, Suyasa memastikan Kabupaten Buleleng saat ini belum siap dengan era new normal. Pasalnya, Buleleng saat ini masih berkonsentrasi untuk proses pemulihan pasien terkonfirmasi positif COVID 19, hingga menuntaskan persoalan transmisi lokal.
Menurutnya, saat ini konsentrasi Pemerintah Daerah khususnya Gugus Tugas masih harus berhadapan dengan adanya pasien terkonfirmasi positif COVID 19 yang jumlahnya kembali bertambah. Pun demikian, untuk pencanangan era new normal, Daerah sifatnya masih menunggu kebijakan dari Pemerintah Pusat dan juga Pemerintah Provinsi Bali.
“Kita masih memberlakukan pola seperti sekarang, karena kita masih focus untuk penyembuhan pasien positif. Dibuleleng dengan terjadinya transmisi lokal, kita akan konsentrasinya kesana,” jelasnya Minggu, 24 Mei 2020.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan masyarakat harus bisa berkompromi, hidup berdampingan, dan berdamai dengan COVID 19 agar tetap produktif. Alasannya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan meski kurva kasus positif COVID 19 menurun, virus Corona tidak akan hilang.
Dan disebutkan pula jika Presiden Jokowi akan menyiapkan berbagai skenario untuk mengulang Kembali perekonomian Indonesia setelah terjadinya pandemi COVID 19. Skenario ini disebut salah satu upaya Pemerintah dalam menghadapi era baru (new normal), mengingat virus tersebut akan terus hidup berdampingan dengan masyarakat selama vaksin belum ditemukan.
Disisi lain, hingga Minggu, 24 Mei 2020, tercatat sebanyak 20 orang pasien terkonfirmasi positif yang sedang menjalani perawatan. Rinciannya di rawat di RSP Giri Emas sebanyak 15 orang dan yang dirujuk ke Depasar sebanyak 5 orang. |RM|