Panen perdana buah pisang hasil program pengembangan banana smart village PT. Indonesia Power Bali PGU PLTGU Pemaron, di Banjar Dinas Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan |FOTO : ISTIMEWA|
Singaraja, koranbuleleng.com | Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng bersinergi dengan PT. Indonesia Power Bali, PGU PLTGU Pemaron untuk memfasilitasi beberapa kelompok tani yang ada di Desa Bukti menunjang produktifitas hasil pertanian.
Distan Buleleng memfasilitasi kelompok tani dengan persediaan penampungan air berupa embung untuk membantu pengairan di lahan pertanian. Sehingga lahan pertanian marginal dapat ditanami dengan tanaman-tanaman yang mempunyai nilai ekonomi. Baik itu berupa buah, sayuran serta biji-bijian. Program tersebut sudah berjalan sejak tahun 2012 lalu.
“Mudah-mudahan dengan adanya kerjasama dengan Indonesia Power seperti ini kita dapat menghijaukan Buleleng,” ujar Kepala Distan Buleleng, Ir. I Made Sumiarta usai melakukan panen perdana beberapa jenis buah pisang, dalam program pengembangan banana smart village PT. Indonesia Power Bali PGU PLTGU Pemaron, di Banjar Dinas Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Jumat 5 Juni 2020.
Sementara, Manager Unit PT. Indonesia Power (IP) Bali PGU PLTGU Pemaron, I Nyoman Purwakanta, ST mengatakan Indonesia Power memiliki program industri hijau dalam hal perbaikan lingkungan.
Pada tahun 2019 lalu, IP Bali unit PLTGU Pemaron mendapatkan penghargaan pengelolaan lingkungan berupa proper hijau. Bantuan dari IP Bali terhadap sektor pertanian di Desa Bukti tersebut berupa solar cell. Itu berfungsi sebagai tambahan power atau suplai untuk pompa air yang digunakan untuk pengairan.
“Selain itu juga kami membantu sebanyak 600 bibit pisang terhadap para kelompok tani disini, semoga ini dapat meberikan manfaat,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Ketua Kelompok Tani Kerti Winangun, I Made Suparta menjelaskan pengembangan pemberdayaan kelompok tani merupakan salah satu program dari Kementerian Pertanian untuk mengatasi kemiskinan. Sejak tahun 2012, Sumber Daya Manusia (SDM) petani terbilang cukup rendah dari sisi kualitas dan kuantitas. Sehingga di tahun 2019 dilakukan penyuluhan terhadap petani di desa tersebut.
Tahap sebelumnya pada Desember 2019, sebanyak tujuh kelompok tani di Desa Bukti sudah melakukan penanaman melalui dana desa sebanyak 5000 tanaman, dan tahap selanjutnya sebanyak 4000 tanaman.
“Target kami dalam lima tahun dapat melakukan penanaman seluas 60 hektar. Ada tiga kategori pohon pisang yang kita tanam, untuk bahan olahan, bahan banten untuk upacara agama, dan buah meja untuk dikonsumsi,” pungkasnya. |NP|