Tenaga Kesehatan sangat rentan tertular Corona Virus Deases (COVID 19) |FOTO : arsip koranbuleleng.com|
Singaraja, koranbuleleng.com| Tiga orang tenaga kesehatan (nakes) di Buleleng dinyatakan terkonfirmasi positif COVID 19. Ketiganya diduga tertular dari PDP 127 yang merupakan seorang ibu hamil dari Kecamatan Seririt.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng sekaligus Sekda Buleleng Gede Suyasa menjelaskan ketiga nakes masing-masing diidentifikasi dengan PDP 134, PDP 135, dan PDP 136. Ketiganya bertugas di dua RS berbeda di Buleleng. Dimana, PDP 134 dan PDP 135 ini bertugas di salah satu Rumah Sakit di wilayah Kecamatan Seririt. Sedangkan PDP 136 bertugas di RSUD Buleleng.
Suyasa menceritakan, PDP 127 mulanya tidak memiliki gejala COVID 19. Ia dirawat di salah satu rumah sakit yang ada di Kecamatan Seririt, karena mengalami gangguan pada kehamilannya. Dalam perawatannya, PDP 134 sempat melakukan pemeriksaan kondisi kehamilan PDP 127. Sementara PDP 135, merupakan tenaga kesehatan yang juga membantu pelayanan secara medis.
Namun, untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif, PDP 127 kemudian dirujuk ke RSUD Buleleng. Selanjutnya pasien dengan kode 136 merupakan tenaga kesehatan menangani PDP127 di RSUD Buleleng.
“Ketiga nakes yang terkonfirmasi positif ini hasil tracing. Ketika PDP 127 pada tanggal 7 Juli swab nya positif, maka dilakukan tracing dengan yang sempat kontak. Hasil swabnya keluar kemarin dan tiga ini positif. Kami melanjutkan untuk tracing di ketiga nakes ini. Kepada siapa saja kontak, ini yang kami lacak, baik ditindaklanjuti untuk rapid dan swab,” jelas Suyasa secara virtual pada Senin, 13 Juli 2020.
Kemunculan kasus terkonfirmasi positif untuk tenaga kesehatan di Kabupaten Buleleng memang bukan kali pertamanya. Diawal merebaknya virus corona ini di Buleleng, sudah ada sejumlah tenaga kesehatan yang dinyatakan positif COVID 19, setelah melakukan penanganan kesehatan terhadap pasien umum, yang kemudian dinyatakan positif sesuai dengan hasil pemeriksaan swab.
Suyasa menyebut jika Gugus Tugas sudah berupaya maksimal mencegah potensi penularan virus pada tenaga kesehatan. Namun tidak dapat dipungkiri, perlindungan bagi perawat yang melayani pasien umum belum maksimal. Pasalnya, selama ini perawatan dengan baju hazmat hanya dilakukan pada pasien menunjukkan gejala identik dengan COVID 19, maupun pada pasien yang telah dinyatakan positif.
“Pada posisi di rumah sakit atau puskesmas yang menerima pasien umum tanpa gejala, ini memang membutuhkan peralatan. Hanya memang dibedakan pasien umum dengan pasien yang sudah terkonfirmasi. APD nya beda,” ujarnya.
Berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng, saat ini secara kumulatif tercatat ada 108 orang pasien terkonfirmasi positif COVID 19 di Buleleng. Dari 108 orang pasien itu, sebanyak 96 orang diantaranya telah dinyatakan sembuh. Kini masih tersisa 12 orang pasien yang harus menjalani perawatan medis. |RM|