Kios penjualan oleh-oleh khas Bali di Pantai Binaria, Lovina masih banyak yang tutup karena kunjungan wisatawan masih sepi di new normal |FOTO : Edi Toro|
Singaraja, koranbuleleng.com | Para pedagangĀ yang menjual ragam aksesoris, baju pantai dan oleh-oleh khas BaliĀ di pantai Binaria, kawasan wisata Lovina masih belum membuka lapak penjualan. Penyebabnya karena kunjungan wisatawan ke kawasan Lovina masih sangat sepi.
Meski demikian, ada beberapa pedagang yang membuka lapaknya hanya sekedar membersihkan areal jualnya serta menghilangkan penat setelah lama berdiam di rumah.
āBuka sekali seminggu, sambil bersih-bersih juga disini. Dirumah juga bosen, ingin liat-liat situasi jugaā kata salah satu pemilik lapak Komang Ayu
Meski kran pariwisata sudah dibuka, para pedagang masihberhitung untuk buka lapak. Alasan mendasar biaya operasional yang harus dikeluarkan besar sementara penghasilan masih sedikit.
āYa kita perlu biaya juga, sedangkan yang belanja tidak ada, kan rugi juga,ā sambungnya.
Saat normal, Ayu mengaku mendapat penghasilan hinga Rp1.000.000 setiap harinya. Sedangkan dengan kondisi yang hanya seminggu buka dan tamu sepi membuat tidak ada pemasukan sama sekali.
āSekarang sepi sekali, sering tidak ada yang beli. Sudah 4 bulan lebih kami seperti ini,ā keluhnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengelola Pariwisata Lovina Made Kardika mengaku hanya beberapa pedagang di Lovina yang sudah membuka usaha mereka. Karena kondisi tamu tidak ada yang berkunjung maka mereka memilih untuk tak berjualan, kalaupun ada mereka hanya bersih bersih.
āPedagang cinderamata ada yang buka. Tapi tidak buka total. Mereka setengah hari saja sudah tutup,ā ujar Made Kardika.
Dengan kondisi seperti sekarang ini, Made Kardika berharap semua normal kembali sehingga para pedagang bisa berjualan seperti dulu.
āSelama pandemi masih ada, bisa saja masih sepi tamu. mereka kan juga takut tertular virus. semoga cepat hilang,” harapnya. |ET|