Ketua STAHN Mpu Kuturan, Dr.I Gede Suwindia, S.Ag.,M.A |FOTO : Istimewa|
Singaraja, koranbuleleng.com| Menteri Agama RI, Fachrul Razi melantik Dr. I Gede Suwindia, S.Ag., M.A sebagai Ketua Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja periode 2020-2024, di auditorium H. Rasyidi Gedung Kementrian Agama RI, Jakarta Kamis, 23 Juli 2020. Pelantikan itu sesuai dengan SK Menteri Agama RI No 019010/B.II/3/2020 tertanggal 20 Juli 2020.
Sebelumnya, I Gede Suwindia mengikuti seleksi pemilihan ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja dimulai dari tahapan penjaringan bakal calon ketua pada 7 Januari 2020. Dari proses tersebut, ada empat orang calon yang terjaring, masing-masing Prof Winaja dari Universitas Hindu Indonesia (UNHI), Dr. I Gede Suwindia dari Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa dan Dr. Drs. I Made Ariasa Giri, M.Pd dari STAHN Mpu Kuturan.
Setelah dinyatakan lulus seleksi administrasi, kemudian dilanjutkan dengan penilaian kualitatif dari Senat Akademik STAHN Mpu Kuturan. Hasil penilaian kualitatif tersebut selanjutnya dikirim ke pusat (Pansel Kemenag) untuk mengikuti fit and proper tes (tes wawancara). Alhasil, Suwindia yang notabene adalah alumni Universitas Gajah Mada berhasil menyisihkan saingannya dan terpilih sebagai Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja.
Menag Fachrul Razi menegaskan jika pimpinan Perguruan Tinggi yang baru dilantik ini, bukanlah dipilih karena kenal dengan Menteri Agama ataupun Wakil Menteri Agama tetapi karena dinilai layak dalam menjalankan tugas yang diamanatkan. Dengan proses seleksi yang ketat, Ia berharap agar yang baru dilantik bisa menjalankan tugas dan membawa perguruan tinggi yang dipimpinnya semakin maju dan berkualitas.
“Laksanakan tugas dengan baik dan mengemban amanah sebaik-baiknya. Seleksi pimpinan PTKH bebas dari intervensi dan gratifikasi,” kata ujarnya.
Sementara itu, Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Gede Suwindia seusai dilantik menjelaskan pihaknya berkomitmen untuk membesarkan lembaga perguruan Tinggi Negeri Hindu satu-satunya di Bali Utara tersebut.
“Berbicara STAHN bukan hanya membangun SDM yang ada di Singaraja ataupun Kabupaten Buleleng semata, tetapi juga Bali dan beberapa daerah lainnya melalui program Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ada,” ujarnya. |R/RM|