Siswa SMAN 1 Singaraja yang berhasil meraih juara dalam kompetisi sains nasional secara online |FOTO : Istimewa|
Singaraja, koranbuleleng.com | Dtengah Pandemi COVID 19, Dua siswi SMAN 1 Singaraja berjaya dalam Kompetisi Sains Nasional Online (KSNO) meraih medali perak dalam ajang yang dimotori oleh lembaga Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI), 11 Juli 2020 lalu.
Mereka adalah Komang Maresta Rustikayanthi siswi kelas XII yang berhasil meraih medali perak bidang ekonomi dan Ni Putu Dhara Deswita Prabha siswi kelas XI yang berhasil meraih medali perak bidang fisika.
Kepala SMAN 1 Singaraja, Putu Eka Wilantara mengatakan, meski sejauh ini masih menerapkan pembelajaran secara daring, pihak sekolah tetap memberikan peluang bagi anak didiknya untuk berkompetisi dan bersaing dengan siswa sekolah lain.
Pihak sekolah tak pernah menolak undangan lomba baik yang diselenggarakan pemerintah maupun lembaga swasta.
“Kami tetap memberi kesempatan anak didik untuk berlatih, bersaing, dan mencetak prestasi dengan mengikuti berbagai undangan lomba baik lembaga swasta dan pemerintah,” ujarnya
Pihaknya saat ini berfokus pada menggali potensi dan mencetak anak didiknya berprestasi. Selain itu setiap siswa yang berprestasi akan di berikan suatu penghargaan dimana setiap siswa maupun guru pembimbing akan di catat sebagai orang yang mengharukan nama sekolah.
“Ini yang menjadi fokus kami, menjembatasi siswa berprestasi untuk bekal masa depan mereka. Dalam waktu dekat ini kami juga tengah menyiapkan siswa didik untuk kompetisi sains tingkat Provinsi dan Nasional mendatang,” imbuhnya
Sementara itu, Maresta Rustikayanthi mengatakan, keputusan untuk mengikuti ajang olimpiade sains secara daring tersebut untuk mengasah kemampuan dan latihannya selama ini. Ia dan Prabha sebelumnya masuk dalam klub belajar Cosmic (Class of Academic).
Informasi lomba daring itu ia dapatkan melalui postingan di Instagram dan dibagikan di grup WhatsApp. Keduanya kemudian mematangkan tekad untuk mengikuti kompetisi tersebut.
“Ada 50 soal yang dijawab secara daring. Waktu pengerjaannya selama 2 jam dan diberikan kesempatan dari pukul 09.00-16.00 Wita,” ujar Maresta,
Meski diberikan waktu yang cukup banyak untuk menyelesaikan soal, ia dan Dhara Deswita Prabha tetap harus menyelesaikannya dalam waktu sesingkat-singkatnya. Sedangkan pesertanya sekitar 400-an orang dari seluruh Indonesia.
“Untuk persiapannya kami berdua berlatih dengan soal-soal kelas X-XII selama dua bulan,” imbuh Siswi asal Kelurahan Banyuning Utara, Desa Banyuning, Buleleng ini.
Maresta Rustikayanthi menambahkan, Lomba secara daring ini baru pertama kali diikuti. Sebelumnya ia hanya mengikuti lomba secara langsung.
“Baru pertama kali ikut yang online, lebih simpel dan waktunya lebih panjang. Sebelumnya sempat grogi dan khawatir kalau ada gangguan teknis. Namun berjalan lancar sampai selesai,” ucpanya. |ET|