Pantai Binaria, kawasan wisata Lovina |FOTO : I Putu Nova A. Putra|
Singaraja, koranbuleleng.com | Ketut Lana, 48 tahun, sibuk membersihkan air dari perahunya. Dia baru saja mengantar wisatawan asal Negara Maroko ke tengah laut di perairan Buleleng untuk melihat kawanan dolphin.
Lana, salah satu nelayan Dolphin asal desa Kalibukbuk, Buleleng. Mata pencahariannya digantungkan dari kondisi pariwisata Lovina. Selama pandemi COVID 19 dan akses pariwisata ditutup, Lana lebih banyak menganggur. Dia saban hari hanya memancing saja.
Beberapa hari lalu, kawasan wisata Lovina sudah dibuka untuk kunjungan wisatawan. Namun, tingkat kunjungan wisatawan masih sepi. Hanya sedikit yang menyewa perahu ke tengah laut. “Kebetulan yang tadi saya antar itu, mereka sudah lama tinggal di Bali. Mereka tinggal di daerah Badung. Mungkin bosan disana, berwisata ke Lovina,” terang Lana.
Lana sering menambatkan perahunya di Pantai Binaria. Pantai ini masuk dalam kawasan wisata Lovina. Menurut Lana, pihaknya kini hanya bisa menunggu suasana normal untuk kunjungan wisatawan ke Lovina. Dia sangat berharap kondisinya semakin baik.
Lana mengaku dia mematok tarif sesuai dengan kesepakatan diantara nelayan dolphin di pantai Binaria. Tarif perorang kini, Rp100.000. Saya tidak berani kurang dari itu, sudah jadi kesepakatan kita bersama. Toh kalau kurang dari itu, pasti kita rugi juga,” ucapnya.
Sejauh ini, sejumlah bisnis pariwisata di kawasan Lovina memang belum membaik. Kios cinderamata di sepanjang Pantai Binaria masih tutup. Sejumlah restoran sudahada yang mulai buka usaha, namun sepi kunjungan. Begitupun hotel dan penginapan, masih sepi wisatawan. Belum banyak yang berkutik paska akses pariwisata dibuka kembali.
Walaupun masih sepi, sejumlah anggota kepolisian dari Polres Buleleng tampak berjaga-jaga diwilayah Pantai Binaria. Personil dari kepolisian ini wajib untuk menjaga situasi keamanan dan kenyamanan.
“Walaupun masih sepi pengunjung, kami wajib untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung disini.” ujar seorang personil kepolisian yang tak mau disbeutkan namanya.
Sejumlah pesepeda juga tampak mengunjungi pantai Binaria. Bagi sejumlah pesepda, pantai binaria adalah salah satu spot istirahat terbaik bagi mereka.
Rika Crosland, salah satu pesepeda asal Singaraja mengaku setiap perjalanan balik dari arah barat, selalu beristirahat di Pantai binaria.
“Pantai disini damai, adem. Pepohonan masih banyak, jadi sangat bagus untuk mengembalikan energy saja,” ucap Rika.
Rika Crosland, nama belakangnya iu sebuah julukan saja diantara kawanan grupnya. Rika selalau mengayuh sepeda ketika sempat. Dia berharap, pariwisata cepat kembali normal.
“Banyak yang tergantung hidup dari dunia ini, mereka butuh makan untuk keluarga. Mudah-mudahan Lovina ini cepat pulih lagi, pantai yang tenang sih,” ucapnya. |NP|