Kondisi toko yang menjual sarana upakara di Lingkungan Banyuning Utara, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, setelah terbakar | FOTO : EDY NURDIANTORO|
Singaraja, koranbuleleng.com | sebuah toko milik Gede Artawan, 43 tahun warga asal Kelurahan Kampung Baru, Buleleng hangus terbakar.
Akibat kebakaran tersebut kerugian yang dialami Gede Artawan diperkirakan mencapai Rp 150 juta.
Sejumlah perkakas, barang elektronik, hingga surat-surat berharga yang berada di lantai dua toko ludes dilahap si jago merah. Sedangkan barang dagangan yang berupa sarana upakara berhasil diselamatkan karena api tak sampai merembet ke lantai bawah.
Toko milik Artawan hanya menyisakan rangka besi. Sementara asbes yang menutupi atap lenyap.
Kadis Damkar Buleleng, Made Subur mengatakan, tiga unit mobil Damkar dan sepuluh personil langsung diterjunkan untuk memadamkan api yang sedang mengamuk di pinggir jalan protokol tersebut. Api berhasil dipadamkan satu jam kemudian dengan menghabiskan sebanyak tiga tangki air.
“Kami butuh waktu satu jam untuk memadamkan api, dari jam 21.00 sampai dengan jam 22.00 Wita,” ujarnya
Sementara itu, Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Gusti Ngurah Yudistira membenarkan telah terjadi peristiwa kebakaran di toko yang menjual sarana upakara kemarin malam.
Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan petugas kepolisian, kebakaran diduga terjadi disebabkan korsleting listrik. Saat melakukan olah TKP, petugas menemukan adanya jejak kebakaran pada sebuah colokan listrik.
“Jadi colokan listrik itu terhubung dengan televisi dan kipas angin. Cuk televisi dan kipas angin itu diakui korban dicantolkan sejak lama, dan tidak pernah dilepas. Sehingga korban juga meyakini kebakaran ini terjadi akibat korsleting listrik,” ujarnya
pemilik toko, Gede Artawan mengatakan, ia baru mengetahui tokonya terbakar dari tetangga saat api sudah membesar. Saat itu kondisi toko berukuran sekitar 9×7 meter ini memang sudah ditutup sejak pukul 18.00 Wita. “Saat itu saya sedang menjemput anak kemudian pulang ke rumah. Tetangga bilang toko terbakar. Kondisi toko memang saat itu tutup dan tidak ada yang jaga,” ujarnya
Setelah api berhasil dipadamkan, pada pagi harinya ia mengevakuasi barang-barang dari toko yang bisa diselamatkan. Akibat peristiwa ini, pria yang sudah berjualan sarana upakara sejak 11 tahun yang lalu haeus merelakan tidak bisa berjualan untuk sementara pada momen Kuningan kali ini.
“Barang-barangnya masih basah. Sementara belum bisa jualan dulu,” pungkasnya |ET|