Pengelolaan sampah di Desa Les |FOTO : Istimewa|
Singaraja, koranbuleleng.com | Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng garap tempat pengelolaan sampah menjadi objek wisata edukasi. Tempat pengelolaan sampah di Banjar Dinas Lempedu, Desa Les, menjadi obyek wisata baru yang mengandung nilai edukasi bagi pengunjung.
Pihak desa mulai menunjukan keseriusan dalam menangani persoalan sampah beberapa tahun belakangan. Hal ini dibuktikan dengan mengaktifkan kembali tempat pengelolaan sampah tersebut yang sempat vakum. Sarana dan prasarana yang mendukung dikemas sedemikian rupa menjadi menarik.
“Persoalan sampah justru membawa hal positif untuk desa jika digarap dengan sudut pandang yang berbeda” ujar Perbekel Desa Les, Gede Adi Wistara
Penataan mulai dilakukan sehingga tidak ada lagi kesan bau ataupun kumuh. Sehingga TPST tersebut dijadikan sebagai tempat wisata berbasis edukasi bagi masyarakat, pelajar maupun bagi pendidikan usia dini, dan sering dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara yang tertarik dan ingin belajar pengelolaan sampah.
“Memang TPST ini sering didatangi pengunjung sebelum pandemi Covid-19, sebab sebagian besar dari mereka ingin tahu prosesnya bagaimana ketika sampah sudah diolah dengan berbagai macam proses kemudian menghasilkan suatu barang baik itu seperti merchandise, anyaman ingka, tas, dan gagang kaca,” jelasnya
Nantinya, Setiap pengunjung yang datang ke TPST akan didampingi oleh para mentor yang bertugas memberikan penjelasan tentang sampah. Mulai dari proses pengolahan sampah plastik maupun sampah organic.
“Ada berbagai macam jenis sampah yang bisa diolah, dengan begitu mereka jadi tahu dan tidak menganggap barang yang sebelumnya sampah yang dikenal jorok penuh bau, sekarang bisa olah menjadi sebuah cinderamata dan barang berguna lainnya,” lanjutnya
Saat ini, pihak desa tengah merancang wisata edukasi pengelolaan sampah di TPST bisa dipadukan dengan wisata lainnya untuk disajikan kepada wisatawan yang datang ke Desa Les. “Ke depan tidak menutup kemungkinan edukasi pengelolaan sampah menjadi alternatif wisata paling berbeda yang disajikan Desa Les,” pungkasnya.
Sebelumnya, Oktober lalu TPST Desa Les berhasil masuk menjadi salah satu destinasi tujuan program We Love Bali yang digagas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). TPST tersebut dijadikan destinasi edukasi pengelolaan sampah yang berbeda dari destinasi wisata lainnya.|ET|