Iptu I Gede Sumarjaya |FOTO : Istimewa|
Singaraja, koranbuleleng | Saat ini pria itu menjabat sebagai Kasubag Humas Bagof Polres Buleleng. Ia adalah Iptu I Gede Sumarjaya, yang lahir di Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, 15 April 1966, 55 tahun silam.
Jabatan Kasubag Humas sudah ia ampu sejak 18 Agustus 2018 lalu. Artinya, sudah hampir tiga tahun berjalan. Selama itu, ia selalu bergaul dan berhadapan dengan banyak wartawan. Wartawan menjadi bagian dari mitra kerjanya sekaligus kritikus.
Sebelum menjabat sebagai Kasubag Humas, ia adalah penyidik senior di Satuan Reserse dan Kriminal Polres Buleleng sejak 29 Mei 1985. Tempat ia bertugas tidak hanya di Bali saja. Ia mengaku pernah ditugaskan di beberapa daerah di luar Bali.
“Saya di tahun 1985 begitu selesai melaksanakan pendidikan, saya ditugaskan di Kaltara, di Polres Tarakan, Kalimantan Utara selama 10 tahun. Dan di Polda Kaltim (Kalimantan Timur) di Balikpapan selama dua tahun. Setelah itu baru di Bali, sampai sekarang.” ungkap Gede Sumarjaya, saat ditemui di kantornya, Sabtu, 20 Maret 2021.
Berbagai macam dan jenis kasus telah ia atasi saat menjadi penyidik, dari kasus ringan, sedang, hingga berat. Hal ini tentu saja memberi warna tersendiri baginya, yang membuat ia kemudian layak disebut sebagai penyidik senior.
“Hampir semua jenis kasus saya tangani. Dari yang ringan, sedang, hingga berat. Kasus berat itu misalnya pembunuhan. Semua kasus tersebut saya jalani dengan enjoy dan kesadaran penuh akan tugas.” ungkap Gede Sumarjaya.
36 tahun telah malang melintang sebagai polisi, tiga tahun lagi masa pensiun Gede Sumarjaya akan tiba. Namun sebelum masa pensiun itu tiba, rupanya ia telah mempersiakan diri.
Ini adalah bentuk penegasan bahwa dirinya tidak mau hanya berdiam diri saja ketika pensiun kelak. Pada usia yang sudah tidak bisa lagi dibilang muda, ia memberanikan diri untuk melanjutkan masa studi di Universitas Mahasaraswati di Denpasar.
“Saya sedang mengikuti pendidikan S2 di Universitas Saraswati, Denpasar, Magister hukum. Saya baru satu semester menjalaninya.” ungkap dia.
Dengan bekal pendidikan S2 itu, Gede Sumarjaya mempunyai niat untuk menjadi advokat atau pengacara ketika telah selesai masa bertugas di kepolisian.
“Saya kebetulan pernah ikut PKPA (Pendidikan Khusus Profesi Advokat) dan saya juga sudah mengikuti ujian komisi advokat. Jadi kedepannya saya sih, jika Tuhan menghendaki saya akan menjadi seorang advokat, setelah pensiun.” tuturnya.
Pengalaman panjang serta ilmu yang ia peroleh selama menjadi penyidik di kepolisian menurutnya memiliki keterkaitan dengan profesi yang akan ia jalani setelah pensiun dari kepolisian. Gede Sumarjaya mengatakan bahwa pengalaman panjang dan ilmu tersebut akan mubazir atau sia-sia jika tidak difungsikan.
Bagi Gede Sumarjaya, antara polisi dengan advokat memiliki sedikit kesamaan dalam menjalankan tugas, yaitu membantu orang lain. Selain itu,karena ia memang memiliki latar belakang sebagai sarjana hukum, tujuannya memilih untuk menjadi advokat setelah pensiun adalah membantu orang lain.
“Melihat keadaan seperti sekarang ini, selain untuk mengisi kekosongan waktu pada masa purnabakti nanti juga untuk mencari dan menyalurkan ilmu. Dan kalau bisa ya, astungkara, saya juga ingin membantu orang yang, dalam tanda kutip, terzolimi dalam praktik hukum.” ungkap Gede Sumarjaya.
Dengan seorang istri yang bernama Marianca Gondokosumo, Gede Sumarjaya memiliki tiga orang anak, dua lelaki dan satu perempuan. Ia dan keluarga bertempat tinggal di Desa Sambangan, Buleleng.
“Saya selalu berusaha agar waktu dengan keluarga tetap harmonis disela-sela menjaankan tugas sebagai anggota Polri,’ ucapnya. |CR-05|