Singaraja | Komang Sari Darmawati, 37 Tahun, adalah seorang perempuan bersahaja. Dikantornya Dia tidak segan melayani langsung masyarakatnya yang butuh pelayanan.
Dialah, Kartini masa kini dari Desa Tampekan, Kecamatan Banjar yang kini sudah menduduki jabatan Kepala Desa atau Perbekel. Sari Darmawati tercatat sebagai perempuan pertama di Buleleng yang dipilih dari hasil PilkadesĀ langsung oleh masyarakat secara serentak bersamaan desa-desa lain.
Setelah dilantikpun oleh Putu Agus Suradnyana, Bupati Buleleng pada medio Desember 2015 lalau, Sari Darmawati langsung menggeber programmnya. Justru yang mengejutkan, Dia langsung menggeber program infrastruktur pedesaaan untuk kesejahteraan warganya padahal dana desa belum bisa dicairkan.
āDisini kan ada subak kering, bagaimana warga subak ini mendapatkan air untuk lahan pertanian saya langsung melakukan penambahan kapasitas bronkaptering desa. Ini langkah sementara dulu. Dalam jangka panjang, rencananya dana desa kita prioritaskan untuk diplot dalam pembangunan infrastruktur,termasuk untuk infrastruktur air ini,ā kata Sari Darmawati saat ditemui di kantornya, Rabu (20/4).
Dan untuk pemberdayaan wanita-wanita Tampekan, Sari Darmawati berencana untuk memberi pelatihan pembuatan usaha kecil menengah seperti pembuatan kue. Sari Darmawati mengakui wanita di desa Tampekan saat ini lebih banyak menjadi buruh tani.
āDengan beragam pelatihan nanti, saya berharap akan menambah peningkatan ekonomi keluarga. Ada lapangan kerja buat mereka sendiri dulu. Maka itu, nanti dana desa juga kita gunakan untuk memberi pelatihan wanita desa Tampekan.ā Ujar Sari Darmawati.
Kinerja dibidang seni dan budaya perempuan di desa juga ingin digerakkan dengan cara memberi pelatihan menabuh. āSaya berkeinginan mereka lebih punya keterampilan bidang adat dan budaya. Saya berencana untuk memberi pelatihan menabuh bekerjasama dengan desa pekraman. Cuma untuk sementara gong yang akan digunakan meminjam dari desa pekraman, karena kami belum punya untuk gong sekehaa perempuannya ini,ā ujarnya.
Sari Darmawati berharap Pemkab Buleleng dalam hal ini Bupati Buleleng bisa memberikan bantuan gong bagi sekehaa gong perempuan di Desa Tampekan.
āKalau dana desa kan tidak bisa diguanakn untuk pengadaan gong. Saya berharap ada bantuan juga, karena saat ini saya meminta ijin dan bekerja sama dengan desa pekraman dulu untuk bisa melatih wanita di desa Tampekan,ā paparnya lagi.
Komang Sari Darmawati, menjadi perempuan pertama yang berhasil lolos sebagai kapala desa (perbekel) pada ajang demokrasi pemilihan perbekel (Pilkel) serentak tahap pertama 2015 yang diikuti oleh 42 desa.
Dia berhasil meraih suara 65 persen lebih mengalahkan calon-calon perbekel yang bertanding dengannya saat itu. Komang Sari Darmawati unggul telak dari tiga calon lainnya, dengan suara 436 dari total daftar pemilih tetap (DPT) 764.
Komang Sari Darmawati yang biasa dipanggil Komang Sari, memulai kariernya sebagai staf bendahara di Kantor Camat Seririt. Kemudian karena ketentuan di tahun 2013, bahwa seorang sekretaris desa (Sekdes), Komang Sari diminta sebagai Sekdes Tampekan, karena yang bersangkutan berasal dari Desa Tampekan.
Tahun 2014, Istri dari Komang Ariawan ini kemudian ditunjuk sebagai Penjabat (Pj) Perbekel Desa Tampekan, karena Perbekel Tampekan kala itu I Putu Suastika telah habis masa jabatannya. Sedangkan pemilihan perbekel kala itu tidak diizinkan karena situasi tengah berlangsung pesta Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif dan Presiden.
Kemudian, di tahun 2015, sesuai UU Desa, dilaksanakan Pilkel serentak. Komang Sari ikut mendaftar sebagai calon di desanya, bersama tiga calon lainnya yakni I Wayan Puja Astawa, Ketut Sumada dan Ketut Suardika. Pencalonan dirinya juga cukup unik.
āPendaftaran saya sebagai bakal calon itu paling akhir, beberapa hari menjelang penutupan malah. Ini karena dorongan masyarakat yang sangat kuat. Awalnya saya tidak pernah berpikir untuk ikut.ā ujarnya. Masyarakat mendorong Sari Darmawati karena melihat kepemimpinan Sari sebagai PJ Perbekel selama dua tahun dinilai cukup bagus.
Selama proses tahapan pemilihan perebkel, Sari Darmawati mengaku tidak melakukan kampanye. Buatnya, masyarakat telah menilai tokoh-tokoh yang dicalonkan. āSaya tidak pernah kampanye, mungkin masyarakat sudah tahu tentang penilaian. Biarkan masyarakat menilai saya. Saya cukup meyakinkan dengan tindakan nyata saja, saya tidak pernah menjanjikan apapun bagi warga desa,ā paparnya mengenang proses tahapan pemilihan perbekel kala itu.
Ternyata Komang Sari memiliki garis keturunan sebagai perbekel. Karena orang tuannya yakni almarhum Ketut Karta adalah seorang Perbekel Tampekan yang pernah menjabat hingga dua kali masa jabatan.
Disisi lain, Sari Darmawati juga termasuk perempuan yang terusingin belajar. Jauh sebelum dia menjadi Perbekel sampaikini, Ā Dia sedang menjalani masa perkuliahan di Universitas Panji Sakti, Singaraja. |NP|