Vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Buleleng |FOTO:EdyNurdiantoro|
Singaraja, koranbuleleng.com | Pemkab Buleleng terus menggencarkan vaksinasi untuk masyarakat. Kini, skema injeksi menyasar warga yang berumur 30 tahun sampai 40 tahun.
Sekda Buleleng yang juga Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Buleleng, Gede Suyasa mengatakan target awal adalah 40 tahun ke atas, ada masyarakat lansia di dalamnya. Untuk mendatangkan lansia tersebut tidak mudah. Karna ada lansia mengidap penyakit bawaan atau komorbid, atau lansia yang memang berusia sangat lanjut sehingga tidak bisa menuju lokasi vaksinasi.
Jika target sasaran yang 30 tahun ke atas sudah selesai, maka akan dilanjutkan dengan skema vaksinasi dengan menyasar warga yang beruur dibawah 30 tahun. Yakni diubah lagi dengan usia 18 tahun ke atas. Jadi saat ini, sudah masuk kriteria 18 tahun ke atas. Tidak hanya lansia. Di semua titik vaksinasi atau 29 titik berdasarkan jumlah desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Buleleng.
“Tanggal 18 Mei 2021 kita bisa evaluasi akhir untuk menentukan di tanggal 19 Mei 2021. Nanti kalau ada sisa kita bawa ke desa/ kelurahan di luar Kecamatan Buleleng yang memiliki catatan potensi kejadian kasus terkonfirmasi atau kepada pelaku pariwisata yang ada di luar Kecamatan Buleleng,” kata Suyasa saat memantau vaksinasi disjeumlah lokasi di Buleleng, Sabtu 15 Mei 2021.
Pemkab Buleleng terus menggencarkan vaksinasi. Upaya ini terus dilakukan untuk menekan laju penularan COVID-19 dan menjaga kesehatan masyarakat sehingga bisa berdampak pada perbaikan perekonomian yang semakin membaik.
Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra menjealskan vaksin COVID-19 tidak lantas membuat masyarakat mengabaikan protokol kesehatan. Proteksi untuk mencegah penularan virus COVID-19 akan lebih maksimal dengan perpaduan dengan tetap menerapkan pola 6M yakni memakai masker dengan benar, menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menjaga pola makan sehat dan istirahat cukup dan menjauhi kerumunan.
Pemerintah, kata Dewa indra berusaha melakukan upaya percepatan vaksinasi sebagai wujud komitmen pemerintah Provinsi dan pemerintah pusat untuk dapat segera mewujudkan Bali sebagai zona hijau COVID-19.
Namun penekanan tidak hanya fokus untuk mempercepat program vaksinasi, tetapi masyarakat diharapkan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Intinya, pertama mari lanjutkan program vaksinasi, kedua protokol kesehatan tetap dilaksanakan. Vaksinasi bukan berarti protokol kesehatan kendor” ujar Dewa Indra yang juga memantau pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Buleleng, Sabtu 15 Mei 2021
Percepatan proses vaksinasi, selain mempercepat Bali sebagai zona hijau, juga upaya mendukung sektor pariwisata di buka pada bulan Juli mendatang. Oleh karena itu, 500 ribu vaksin astrazeneca yang sudah disebar seluruh kabupaten dan kota di Bali ditargetkan rampung pada tanggal 21 Mei 2021.
Dengan tuntasnya program vaksinasi sesuai target, selanjutnya pemerintah provinsi Bali akan lebih cepat memohon tambahan vaksin ke pemerintah pusat untuk menyasar warga yang belum di vaksinasi.
“Untuk memastikan rencana pembukaan pariwisata, maka tidak cukup vaksinasi saja, protokol kesehatan harus tetap disiplin. Kalau ini berjalan secara baik, astungkara bisa di realisasikan” imbuhnya
Selain percepatan vaksinasi, pihaknya juga melakukan antisipasi arus balik para pemudik yang sebelumnya mendahului pulang sebelum adanya larangan mudik oleh pemerintah pusat. Pihaknya telah melakukan antisipasi bersama aparat yang bertugas baik TNI/Polri , Kementerian Perhubungan dan juga petugas lainnya untuk melakukan pengawasan di pintu masuk Bali.
Pihaknya tidak melarang warga yang hendak ke Bali, hanya saja peraturan ketat sebelum masuk ke Bali akan di terapkan di setiap pintu masuk Pulau Bali.
“Warga yang hendak ke Bali harus dilakukan proses screening penuh disiplin. Intinya pastikan siapapun yang masuk ke Bali harus bebas COVID-19” tutupnya. |ET|
