Gede Darmika |FOTO : Istimewa|
Singaraja, koranbuleleng.com | Gede Darmika, 51 tahun, yang membunuh Wayan Purna, 71 tahun, dengan sebilah linggis, mengakui sakit hati hingga harus melakukan pembantaian terhadap ayah kandungnya itu.
Kasubag Humas Iptu Gede Sumarjaya mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan Unit Reskrim Polsek Gerokgak tersangka mengaku sakit hati terhadap korban lantaran sering mendapat perlakuan yang tidak baik dan sering dimarahi karena sering minum-minuman beralkohol.
Bahkan, sebelum terjadinya peristiwa berdarah tersebut, terjadi adu mulut. Karena sudah tidak tahan pelaku mengambil linggis, sabit ,dan kapak untuk menganiaya korban.
“Menurut pengakuan pelaku, si anak merasa sakit hati. Pada saat mabuk sering dimarahi korban dan juga sempat di tantang. Pelaku yang sudah mempersiapkan alat-alatnya berupa linggis, sabit ,dan kapak kemudian menganiaya korban. Hanya saja yang digunakan menganiaya hanya linggis saja.” kata Sumarjaya, Selasa 18 Mei 2021
Polisi juga sedang mempelajari kemungkinan ada niat pembunuhan berencana yang dilakukan pelaku karena sudah sempat mempersiapkan alat-alat berupa linggis, sabit ,dan kapak. “Nanti kita lihat pada proses penyelidikan lebih lanjut. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan lebih mendalam oleh Unit Reskrim Polsek Gerokgak,” tutupnya.
Berita sebelumnya, Gede Darmika menganiaya ayah kandungnya I Wayan Purna hingga tewas. Pelaku menghantam sang ayah dengan sebilah linggis di bagian kepala, Senin 17 Mei 2021 sekitar pukul 15.00 wita. Diduga pelaku sempat mabuk saat melakukan penganiayaan.
Jenazah korban sebelumnya sudah sempat dibawa ke puskesmas untuk visum. Sementara jenazah korban sudah dibawa ke pihak keluarga untuk segera dimakamkan. |ET|