Singaraja, koranbuleleng.com | Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengajak semua pihak, baik jajaran pemerintah dan masyarakat bekerja sama untuk ikut berkontribusi menangani pengendalian COVID-19. Semua harus bergerak termasuk soal kesadaran untuk mengikuti protokol kesehatan.
“Karena kita kalau tidak bahu-membahu tidak bisa menyelesaikan persoalan ini. Harus semuanya bergerak,” ujar Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana saat ditemui usai menghadiri Gebyar Vaksinasi Hari Bakti Adhyaksa ke 61 tahun 2021 di Gedung Kesenian Gde Manik, Singaraja, Kamis 15 juli 2021.
Sinergitas perlu dilakukan dalam rangka penanganan pandemi COVID-19. Termasuk di jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Buleleng terus dilakukankoordinasi dan komunikasi. “Kita terus berkomunikasi agar terjalin sinergi yang baik dengan semua pihak,” jelasnya.
Masyarakat diminta untuk tetap mematuhi anjuran pemerintah dan tetap menerapkan protokol kesehatan selama Pandemi COVID-19. Dua hal tersebut diperlukan untuk percepatan penyelesaian permasalah. Sehingga akselerasi penyelesaian pandemi bisa berjalan. “Kita harap masyarakat juga bisa membantu kita dalam penanganan pandemi COVID-19 yang juga berdampak pada sektor perekonomian,” ucap Agus Suradnyana.
Sementara itu, Sekda Buleleng Gede Suyasa yang juga Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 menyebutkan upaya isolasi terpusat bagi pasien OTG harus dilakukan untuk lebih menjamin keamanan warga. Pemerintah bisa memantau aktivitas OTG di dalam lokasi isolasi terpusat bila dibandingkan melakukan isolasi mandiri di rumah warga.
Isolasi terpusat disiapkan sementara di asrama mahasiswa Undiksha Desa Jinengdalem. Sebelumnya, Undiksha telah memberikan 40 kamar yang terdiri dari dua tempat tidur per kamar di Blok B. Jumlah tersebut kemudian bertambah karena Undiksha kembali memberikan 45 kamar di Blok C dengan dua tempat tidur per kamar. “Jadi jumlahnya 85 kamar dengan kapasitas 170 orang,” sebutnya.
Situasi sementara, kamar yang disiapkan di asrama mahasiswa Undiksha tersebut belum penuh. Gedung yang digunakan pun baru Blok B saja dan belum penuh. Blok C belum digunakan. Untuk memindahkan OTG-GR memerlukan waktu. Tidak bisa dilakukan secara cepat. Satgas yang menjemput harus memberikan edukasi, pemahaman, dan pendekatan. Termasuk faktor lokasi dan kondisi keluarganya. “Walaupun sebenarnya kita berharap secepatnya bisa dipindahkan,” ungkap Suyasa. |ADV/R/NP|