Peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) Undiksha mengikuti orentasi secara daring |FOTO : Istimewa|
Singaraja, koranbuleleng.com | Program nasional Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2021 di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menginjak ke angkatan III dengan peserta sebanyak 376 orang. Peserta dari berbagai daerah di Indonesia ini mengikuti orientasi akademik melalui daring, Kamis 15 Juli 2021. Para peserta yang berasal dari 16 provinsi di Indonesia di 70 kabupaten/kota ini diharapkan menjadi guru profesional dan berkualitas guna membangun sumber daya manusia yang unggul dengan bercirikan 6C.
Koordinator PPG Undiksha, Drs. I Gede Nurjaya, M.Pd., dalam laporannya menyampaikan jumlah mahasiswa ini terbagi dalam lima bidang studi, yaitu bahasa Inggris sebanyak 34 orang, seni rupa sebanyak 27 orang, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sebanyak 210 orang Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) sebanyak 70 orang, dan bimbingan dan konseling sebanyak 35 orang. Peserta ini adalah yang telah lolos seleksi pada tahun 2017, 2018, dan 2019.
“Saya pikir luar biasa. 16 provinsi ini mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTT, bahkan Papua juga ada. Di masing masing provinsi itu yang paling banyak Jawa Timur yaitu sebanyak 29 kabupaten/kota,” terangnya.
Keragaman asal peserta ini, menurut Nurjaya semakin menguatkan lagi bahwa Undiksha betul-betul sebagai pelanginya nusantara. Karena melalui program ini mempertemukan keragaman suku, agama, budaya, adat, pola pikir mungkin, “Dan ini kita jadikan sebagai sebuah keindahan seperti halnya taman yang indah,” ajaknya.
Akademisi Pendidikan Bahasa Indonesia ini menambahkan melalui PPG ini, peserta kelak mampu menjadi guru yang adaptif dalam menyongsong perubahan cepat, pada era revolusi industri 4.0 yang penuh dengan ketidakpastian dan ambigu sehingga kualitas guru semakin meningkat dan dapat semakin siap menghadapi perubahan, khususnya di bidang pendidikan.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T.,M.T.I., dalam sambutannya menyampaikan PPG merupakan suatu hal yang sangat kritikal. Program nasional ini merupakan ujung tombak bagi indonesia untuk bisa menghasilkan guru-guru yang unggul dalam rangka menghasilkan generasi yang unggul pula untuk mewujudkan Indonesia maju. “Ini adalah beban bagi kita semua, baik para guru dan juga kami di universitas agar bisa menghasilkan sumber daya manusia unggul. Oleh karena itu saya menaruh harapan yang cukup besar kepada peserta semua dari berbagai bidang studi untuk turut mewujudkannya,” harapnya.
Di era revolusi industri 4.0, kata Rasben, tantangan yang dihadapi guru sangat banyak. Gerakan literasi yang ditumbuhkan pada anak tidak lagi sebatas membaca, menulis, dan menghitung. Tetapi juga harus dibekali literasi data, literasi teknologi, dan literasi humanities. Selain itu, untuk menghadapi perubahan dunia yang begitu cepat, para guru diajak membekali para siswa dengan 6C, yaitu critical thinking, collaboration, communication, character, compassion, dan computational thinking. “Enam hal ini yang perlu dibangun oleh guru untuk para siswa. Kami berharap bisa diwujudkan oleh peserta PPG ini nantinya,” pungkasnya. |R/NP|