Singaraja, koranbuleleng.com | Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua telah selesai beberapa minggu yang lalu. Gelaran olahraga yang diadakan empat tahun sekali ini, Kontingen Bali berhasil memberikan prestasi dengan menduduki peringkat ke lima dengan raihan medali sebanyak 106 medali dengan rincian 28 medali emas, 25 medali perak, dan 53 medali perunggu.
Atlet Buleleng berhasil menyumbangkan 3 medali emas, 5 medali perak, dan 10 medali perunggu.
Pundi-pundi medali untuk kontingen Bali tak lepas dari kontribusi para atletnya yang telah berjuang sekuat tenaga. Salah satunya ialah I Kadek Dharmawan. Pria asal Desa Kayuputih Melaka, Kecamatan Sukasada, Buleleng ini sukses membawa pulang dua medali emas serta satu perunggu pada cabang olahraga Kriket. Untuk itu, ia berhak dapat bonus terbanyak dari Pemerintah Buleleng sebesar Rp34 juta.
Pria berusia 25 tahun ini, bersama tim lainnya dari kontingen Bali, bermain pada kelas T20, super six dan super eight. Dari ketiga kelas itu, berhasil menyumbang dua medali emas dan satu medali perunggu, berkat salah satu kemahiran dari Dharmawan, yang berhasil mendapat pukulan terbanyak. Dengan raihan tersebut, sekaligus menghantarkan namanya sebagai Atlet Cricket Terbaik Nasional di Papua.
Ditemui usai pemberian bonus, Dharmawan mengatakan jika dinobatkan sebagai pemain terbaik cricket tingkat nasional ia mengaku sangat bersyukur, hal itu bisa menjadi salah satu langkah untuk ia bisa bergabung dengan timnas cricket Indonesia.
Meski sejauh ini ia belum mendapatkan tawaran masuk timnas, namun ia percaya diri mampu membuktikan bahwa ia layak bergabung di timnas.
“Ini sebagai awal saya bisa lebih berprestasi lagi. Kedepan akan berlatih dan berusaha lebih giat lagi,” katanya
Ada kisah unik yang dialami Dharmawan sebelum bertanding pada PON Papua. Pria yang kini bekerja sebagai guru kontrak olahraga di SDN 4 Kalibukbuk ini mengaku sempat di patok ular saat menjalani pemusatan latihan daerah (Pelatda) di Jimbaran pada Juli lalu.
Ia pun langsung dilarikan ke RS UNUD Jimbaran untuk mendapatkan suntikan serum anti bisa ular. Bahkan untuk memulihkan luka robeknya, anak kedua dari pasangan I Ketut Pertama dan Ni Kadek Suci ini sempat tidak bisa mengikuti latihan selama dua minggu.
“Saya yakin yang gigit itu adalah ular, karena masih ada luka seperti bekas giginya. Dari kejadian itu, mungkin saya malah diberikan anugrah untuk menang dan saya menjadi pemain terbaik,” katanya.
Dharmawan sendiri mulai tertarik dengan olahraga Cricket sejak ia duduk di bangku SMA. Bahkan sebelumnya ia malah lebih sering bermain olahraga seperti Voli dan Futsal. Hanya saja, karena Cricket waktu itu tergolong olahraga baru ia lantas mencoba terus dengan mengasah kemampuannya sehingga sampai saat ini bisa memberikan prestasi.
” Saya coba ikut, dan ternyata langsung bisa menyesuaikan diri. Karena main cricket itu hampir mirip dengan bermain kasti, permainan saya waktu masih kecil,” lanjutnya.
Setelah mendapatkan bonus dari Pemkab, Dharmawan mengaku akan segera menikah pada Desember mendatang. |ET|