Singaraja, koranbuleleng.com | Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali menggelar Forum Pemangku Kepentingan Sekolah Penggerak di KabupaPten Buleleng
untuk menyatukan komitmen para pemangku kepentingan Sekolah Penggerak dengan melibatkan sejumlah pelatih ahli.
Buleleng dijadikan sebagai tuan rumah untuk kegiatan ini karena Buleleng menerima jatah paling banyak untuk program Sekolah Penggerak. Saat ini, ada 22 sekolah di Buleleng yang sudah memperoleh status Sekolah Penggerak mulai dari Taman Kanak-Kanak, sampai jenjang Sekolah Menengah Atas. Program ini merupakan program langsung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Forum Pemangku Kepentingan Sekolah Penggerak menjadi salah satu tolak ukur perkembangan pendidikan di Buleleng.
Kepala LPMP Provinsi Bali, I Made Alit Dwitama menjelaskan forum tersebut dilaksanakan selain untuk menyamakan persepsi dan pandangan dalam mengawal Sekolah Penggerak, namun juga sebagai bahan capaian dan evaluasi program-program yang sudah berjalan selama satu tahun.
“Menjadi sekolah penggerak sangatlah mudah. Yang terpenting Kepala Sekolah bersedia menjadi motor penggeraknya, baik untuk anak didik maupun tenaga pengajarnya. Kepala Sekolah yang menjadi pelopor untuk menjadikan sekolah sebagai Sekolah Penggerak” jelas Alit Dwitama.
Narasumber sekaligus Pelatih Ahli Sekolah Penggerak, Ni Putu Ayu Hervina Sanjayanti, S.Pd., M.Pd menerangkan bahwa forum ini sangat bagus dilakukan secara berkesinambungan dan akan menjadi tindak lanjut sekolah penggerak kedepannya.
“Tergerak-lah, bergeraklah, kemudian gerakanlah sekolah lainnya menjadi profil pembelajar pancasila.” pungkas Ayu Hervina.|SY|