Singaraja, koranbuleleng.com | Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Buleleng lakukan pendampingan terhadap perempuan yang ada dalam video persetubuhan yang viral di media sosial.
Pendampingan terhadap gadis tersebut untuk menganalisa persoalan yang telah terjadi dengan mencari keterangan langsung. Harapannya, kondisi psikologis korban bisa lebih cepat pulih. Selain terhadap korban, kedepan P2KBP3A juga akan melakukan pendampingan terhadap pelaku para laki-laki yang ada di video tersebut.
Kepala Dinas P2KBP3A Buleleng, Made Arya Sukerta mengaku prihatin atas kejadian yang terjadi. Mengingat, semua orang yang terekam dalam video tersebut adalah anak dibawah umur dan masih berstatus pelajar.
Fenomena kali ini menurutnya tidak lazim. Berkaca dengan kasus-kasus kekerasan anak sebelumnya, biasanya dilakukan orang dewasa sebagai pelaku. Namun kini justru dilakukan oleh anak-anak dibawah umur.
“Kalau anak dengan anak, secara kejiwaan belum mampu melakukan itu. Tapi kenapa terjadi? Ini kan fenomena yang harus ditelisik lebih jauh, apa penyebabnya mereka melakukan sesuatu yang melampaui usianya,” kata Arya Sukerta, Rabu 15 Desember 2021.
Lanjut Sukerta, Penggunaan gadget berlebihan oleh anak-anak, diakuinya menjadi faktor utama kejadian ini bisa terjadi. Dari media sosial itu, anak-anak terinspirasi melakukan hal yang diluar kewajaran usia mereka.
“Memang kami diingatkan cerdas menggunakan medsos, tapi tidak semua orang bisa diawasi, itu kendalanya,” jelas Arya Sukerta.
Pihaknya pun berharap, pengawasan orang dewasa terhadap anak-anak harus bisa lebih ditingkatkan, terutama dalam hal pergaulan di lingkungan termasuk penggunaan gadget.
“Ini tugas semua orang. Bukan saja peran orangtua, tapi masyarakat sekitar lingkungan juga harus aktif mengawasi aktivitas anak, agar kejadian ini tidak terulang,” pungkasnya. |ET|