Singaraja, koranbuleleng.com| Dua proyek jembatan di Buleleng sempat telat dikerjakan dari waktu penyelesaiannya. Namunbegitu, hariini jembatan tersbeut sudah rampung dan telah diserahkan dari pihak rekanan kepada Dinas PUTR Buleleng.
Diantaranya jembatan Tukad Daya desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, dan jembatan di Tukad Buleleng tepatnya di ruas jalan Bakung, Kelurahan Sukasada.
Kepala Dinas PUTR Buleleng, I Putu Adhipta Ekaputra menyampaikan, proyek jembatan di Desa Bungkulan diserahkan Desember 2021 dan jembatan Bakung dilakukan serah terima pada awal Januari 2022.
“Setelah dilakukan serahterima, selanjutnya rekanan masih mempunyai tugas pemeliharaan fisik selama 6 bulan,” ujar Adiptha Kamis, 20 Januari 2022.
Menurut Adhipta, penyelesaian jembatan Desa Bungkulan mengalami keterlambatan 11 hari dari waktu pengerjaan. Maka dari itu, rekanan yang menjadi penyedia harus membayar denda sekitar Rp25 juta
Sementara, untuk jembatan Bakung pengerjaannya terlambat selama 60 hari, maka rekanan wajib membayar denda sekitar Rp300 juta lebih.
“Nilai denda karena terlambat di Bungkulan 1/1000 x 60 hari x Rp 5,1 miliar. Dan yang di Bungkulan 1/1000 x 11 hari x Rp 2,3 miliar,” kata Adiptha.
Sementara itu, untuk jembatan yang ada di Desa Gitgit pengerjaannya kini baru mencapai 70 persen. Proyek tersebut masih terus berjalan kendati mengalami keterlambatan. PUTR Buleleng memberikan keringanan waktu selama 90 hari untuk menyelesaikan proyek jembatan tersebut. “Di Gitgit masih 70 prsen fisiknya. Masih ngejar 30 persen lagi. Itu jalan terus tapi kena sanksi rekanannya,” punkasnya.
Sekedar Informasi, jembatan Tukad Daya di Bungkulan mempunyai nilai proyek Rp 2,3 miliar. Panjang jembatan yang berdiri melintang di atas Tukad Daya itu 20,6 meter dan lebar 4,75 meter.
Sedangkan untuk jembatan di Tukad Buleleng tepatnya di ruas jalan Bakung memiliki panjang 40 meter serta lebar 7 meter dengan nilai proyek Rp5,1 miliar. |YS|
