Singaraja, koranbuleleng.com | Cuaca yang tidak menentu, memicu munculnya beragam penyakit yang diderita warga, termasuk Demam Berdarah Dengue (DBD). Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng mencatat sudah ada 171 kasus DBD dari Januari – 2 Februari 2022. Kasus DBD itu tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Buleleng.
“Kasus itu terbanyak di daerah Kecamatan Buleleng, Kecamatan Sukasada, Kecamatan Seririt dan Kecamatan Gerokgak,” papar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng dr. Sucipto, Kamis 3 Februari 2022,
Sucipto mengatakan data kasus tersebut dikumpulkan dari berbagai rumah sakit di Buleleng.Data itu menjadi dasar untuk melakukan penyelidikan epidemologi terhadap kasus DBD yang terjadi di masyarakat.
Untuk pencegahan, pemerintah menugaksan sejumlah timdarimasing-masing Puskesmas untuk melakukan fogging atau penyemprotan asap ke tiap-tiap desa serta melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Upaya sosialisasi dan informasi terhadap bahaya DBD dan cara antisipasi juga digalakkan melalui kolaborasi dengan Dinas Kominfosanti Buleleng mengkampanyekan penerapan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) kepada masyarakat luas.
“Jadi kita memberikan edukasi itu sebenarnya menginginkan adanya perubahan perilaku pada masyarakat, dengan mengetahui tentang demam berdarah itu mereka bisa berperan aktif dalam mencegah DBD. Salah satunya tentu dengan menerapkan 3M” Jelasnya.
Disisi lain salah satu warga di Desa Sari Mekar, Ketut Widiasih mengaku telah menerapkan 3M di lingkungan keluarga yakni dengan menguras tempat penampungan air, selanjutnya menutup rapat penampungan air, dan terakhir mengubur barang bekas yang memiliki potensi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk.
“Selain itu kami juga memelihara ikan di kolam untuk membasmi jentik-jentik nyamuk demam berdarah,” tutupnya. |WK|