Singaraja| Ratusan elemen masyarakat Buleleng melakukan aksi damai dan parade budaya untuk menolak rekalamsi Teluk Benoa. Aksi ini dilakukan di Pantai Binaria, Lovina, Sabtu (28/5).
Berbagai komponen masyarakat ikut dalam aksi damai ini, bahkan yang cukup menarik perhatian keikutsertaan komunitas Wargas (Waria dan Gay Singaraja) ikut dalam barisan terdepan menolak reklamasi Teluk Benoa.
Peserta parade budaya sudah telah terkosentrasi sejak siang hari di depan halaman Pura Dalem Kalibukbuk dan berjalan menuju patung Dolphin. Beberapa diantaranya melakukan orasi dan meneriakkan penolakan terhadap reklamasi teluk benoa. Aksi gerakan tolak reklamasi Teluk Benoa ini juga terlihat diawasi oleh sejumlah aparat keamanan, dari TNI dan Polri.
Wayan Gendo Suardana, tokoh yang sejak awal menolak reklamasi Teluk Benoa juga berada diantara masyarakat Buleleng yang ikut aksi penolakan ini. Gendo menyatakan, gerakan Bali tolak reklamasi sudah ada di seluruh Bali.
“Ini menunjukkan masyarakat Bali menolak reklamasi Teluk Benoa, mereka yang ada di gunung, pesisir , perkotaan sebagian sudah menolak reklamasi Teluk Benoa,” terang Gendo.
Gendo menambahkan, sejauh ini juga tidak pernah ada desa atau komunitas yang masih mendukung reklamasi Teluk Benoa kecuali memang sejumlah orang yang punya hubungan langsung dengan investor. ForBali akan semakasimal menghambat dan membatalkan rencana PT.TWBI untuk mereklamasi teluk benoa dan investasi-investasi lain di atas Teluk Benoa.
“Kami berkehendak Teluk Benoa dijadikan kawasan konservasi dan dipelihara dengan prnsip-prinsip konservasi,” terang Gendo.
Sementara itu, Perbekel Kalibukbuk Ketut Suka juga tampak hadir dalam aksi damai tersebut. Suka menyatakan, mendukung gerkan tolak reklamasi untuk kepentingan masyarakat dan generasi kedepan.
“Pada prinsipnya kami mendukung sepanjang yang mereka suarakan dilakukan dengan cara damai, tidak menganggu dan tidak menimbulkan masalah baru,” ujar Suka.
Sejauh ini, kata Suka belum ada pernyataan secara resmi dari Pemerintah Desa Kalibukbuk untuk menolak secara formal. Namun Suka menegaskan, pihaknya mendukung gerakan ini untuk kepentingan masyarakat Bali secara umum. Pemerintah diharapkan menyikapi aspirasi masyarakat Bali. |NP|