Singaraja, koranbuleleng.com │ Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Bali bersama Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah Kabupaten Buleleng melakukan sosialisasi Dashboard Validasi Sensus Semesta Berencana Sumber Daya Bali Berbasis Desa Adat kepada 126 penyuluh Bahasa Bali se-Kabupaten Buleleng, Rabu 25 Mei 2022.
Sosialisasi ini bertujuan memastikan data yang telah terinput dalam sistem sudah valid dan benar serta sesuai dengan keadaan riil. Data ini meliputi, identitas desa adat yang didalamnya ada awig-awig, potensi, peguyuban atau paiketan, krama maupun tamiu termasuk juga warisan budaya seperti Pura juga dilakukan pendataan.
Kepala Bidang Pemerintahan dan Pengkajian Peraturan Brida Provinsi Bali, Ketut Wica mengatakan, secara teknis sosialisasi terkait pendalaman muatan masing-masing dashboard sistem validasi sensus desa adat kepada penyuluh Bahasa Bali se-Kabupaten Buleleng.
Data yang terdapat di desa akan dilakukan pendataan. Sehingga nantinya nantinya dapat kita lihat pada dashboard sensus desa adat di Bali.
Wica menekankan, semua data harus sesuai indikator. Untuk itu, Pihaknya meminta kepada seluruh admin yang ada di desa untuk menyempurnakan hasil inputannya sehingga mendapatkan hasil yang valid.
“Kami harapkan benar-benar valid agar pimpinan kita tidak salah dalam mengambil kebijakan. Sehingga penelitian ini harus betul-betul komprehensif yang berdasarkan data dan tidak diragukan kevalidannya,” kata Wica
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah Buleleng, Made Supartawan mengatakan kegiatan ini merupakan tindak lanjut di mana penelitiannya sudah dilaksanakan dari bulan Juni sampai dengan Desember 2021. Untuk di tahun 2022 dilaksanakan validasi guna memastikan data itu sudah benar atau valid.
Sosialisasi ini diharapkan agar para peserta mengikuti dengan serius, karena ini merupakan penggalian potensi desa adat dalam keajegan jagat Bali.
” Di Buleleng daya inputnya paling tinggi di Provinsi Bali. Meskipun ada beberapa desa yang belum maksimal dan sekarang kita akan mulai memvalidasinya kembali,” singkat Supartawan. │ET│