Singaraja, koranbuleleng.com|Sebanyak 134 atlet Petanque mengikuti kejuaraan open turnamen Anglurah Panji Sakti ke IV, yang digelar Pengkab Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Kabupaten Buleleng, Selasa 26 – 27 Juli 2022. Kejuaraan digelar di Lapangan Petanque, Kelurahan Banyuasri, Singaraja.
Tidak hanya atlet dari seluruh Bali, ada juga atlet Provinsi Nusa Tenggara Barat ikut dalam turnamen ini. Ratusan atlet tersebut tergabung dalam delapan kontingen dan dua Universitas.
Ketua Umum FOPI Bali I Nyoman Yamadhiputra mengatakan, kejuaraan ini bisa menjadi ajang evaluasi dari latihan para atlet dan meningkatkan prestasi meski masih dalam situasi pandemi covid19.
“Pandemi tidak menghalangi mereka beraktivitas, karena tanpa kompetisi kita tidak akan bisa mengevaluasi hasil latihan mereka,” ujarnya.
Untuk kemampuan atlet Petanque Bali, kata Putra sangat merata. Hal itu dilihat dari hasil perangkingan. Tidak ada kontingen yang tetap menduduki peringkat satu. Namun, prestasi atlet petanque Bali sudah mampu menembus kejuaraan tingkat nasional maupun internasional.
“Tergantung kesiapan mereka berlatih, kesiapan mental dan seringnya mereka mengikuti kompetisi seperti ini. Bulan depan ada dua atlet Bali yang dikirim untuk mewakili Asean University Games di Thailand,” katanya.
Ditempat yang sama, Ketua KONI Buleleng Ketut Wiratmaja mengatakan, ajang ini digunakan untuk pemanasan para atlet jelang berlaga di Porprov mendatang. Selain itu, kejuaraan ini juga digunakan ajang seleksi para atlet. Sembari menunggu ketentuan dari KONI, untuk menentukan atlet definitif yang akan dikirim ke Porprov 2022.
“Saya menyampaikan apresiasi, karena di tengah pandemi ini FOPI mampu menyelenggarakan turnamen yang ke empat kalinya. Kami di KONI sangat berkepentingan dengan turnamen ini, bagaimana kami atau pengurus FOPI bisa menyeleksi atlet mereka yang akan bertanding di Porprov,” ujarnya.
Sementara, salah satu atlet dari Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Fahri Umar mengatakan, mengikuti kejuaraan ini untuk persiapan mengikuti ajang Porprov. Selain menambah pengalaman, kejuaraan ini juga digunakan untuk mencari perbandingan dengan daerah lain.
“Kebetulan jadwal Porprov sama dengan yang di bali. Ikut ini juga untuk mencari perbandingan dengan atlet yang ada di luar daerah. Untuk bisa menambah pengalaman. Harapannya turnamen ini bisa dilaksanakan setiap tahun, agar bisa menjadi pertemuan antar atlet untuk mengasah skil mereka,” kata dia.|YS|