Singaraja, koranbuleleng.com | Pemkab Buleleng segera mengejar sisa target vaksinasi PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) sebanyak 100 ribu ekor ternak. Diawal September 2022, sebanyak 35 ribu ekor sapi sudah mendapatkan injeksi vaksin.
Jumlah tersebut untuk mengejar target capaian vaksinasi 80 persen dari total populasi hewan ternak di Buleleng. Target tersebut harus capai hingga akhir Oktober 2022 ini.
Seperti diketahui, Kabupaten Buleleng merupakan Kabupaten kedua yang memiliki jumlah hewan ternak terbanyak di Bali. Ada sebanyak 174 ribu ekor hewan ternak yang tercatat di data base Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. Jadi jika harus mencapai 80 persen, harus mampu memvaksinasi sebanyak 135 ribu ekor ternak.
“Kita ada 174 ribu ekor kalau kita mencapai target 80 persen maka 135 ribu ekor. Nah 35 ribu di awal September sudah tercapai sekarang tinggal mencapai lagi 100 ribu ekor, nah ini harus didorong supaya tercapai,” jelas Sekda Buleleng, Gede Suyasa saat membuka acara Gebyar Vaksinasi PMK yang digelar di Sekretariat Kelompok Tani Ternak Sapi Sari Murti Gopala Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng, Jumat 14 Oktober 2022.
Untuk mencapai target tersebut,Pemkab Buleleng telah menyiapkan 25 tim vaksinasi dan juga dibantu oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dengan mengerahkan vaksinasi dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Udayana.
“Untuk bisa mencapai itu hitung-hitungannya harus dibantu oleh tim satgas dari provinsi sehingga saat ini bantuan timnya sejumlah 50 tim. Dari provinsi lewat fakultas kedokteran hewan yang saat ini sudah hadir dan akan mulai bekerja mungkin mulai besok menginap di Buleleng sampai hari minggu, kemudian minggu depannya lagi dengan demikian akan terbantu sekitar 30 ribu ekor untuk mendongkrak supaya mencapai 80 persen dari capaian Buleleng ini,” terangnya
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali yang mewakili Sekda Provinsi Bali I Wayan Sunada mengatakan, Bali ditargetkan sebelum pelaksanaan G20 telah dilaksanakan vaksinasi terhadap hewan ternak sehingga nanti di Bulan Oktober itu sudah mencapai 80 persen.
“Mudah-mudahan nanti bisa 100 persen dari seluruh hewan dengan demikian akan terbentuk herd immunity terhadap penyakit mulut dan kuku,” katanya.
Namun menurutnya, hal itu sulit tercapai dikarenakan SDM yang tersedia sangat terbatas. Dirinya menambahkan, perlu ada bantuan SDM dari pihak-pihak yang berkompeten dalam hal vaksinasi.
“Target tersebut membutuhkan banyak SDM untuk dapat melakukan vaksinasi sedangkan jumlah SDM medis ataupun paramedis yang kita miliki sangat terbatas, oleh karena itu diperlukan tenaga vaksinator dari fakultas kedokteran hewan universitas udayana yang merupakan lembaga pendidikan tinggi yang mencetak tenaga kesehatan medis melalui pelaksanaan gebyar vaksinasi pmk ini,” paparnya.
Masih kata Sunada, Buleleng merupakan Kabupaten dengan wilayah terluas di Bali serta memiliki hewan rentan PMK terbanyak kedua setelah Karangasem. Hal ini menyebabkan cakupan vaksinasi di buleleng lebih rendah dibandingkan dengan Kabupaten lainnya.
“Oleh karena itu gebyar vaksinasi di Buleleng akan dilaksanakan 3 kali setiap akhir pekan sehingga sampai dengan akhir Oktober target vaksinasi terhadap hewan yang ada minimal 80 persen dari seluruh populasi di Buleleng dapat tercapai. Gebyar vaksinasi hari ini mengerahkan 100 persen orang dari FKH yang akan membentuk 50 tim vaksinasi serta didampingi 12 orang dosen,” ungkapnya.
Dirinya pun memohon dukungan kepada masyarakat untuk membantu tim vaksinasi menunjukan tempat-tempat hewan ternak yang mereka miliki sehingga mempermudah dan mempercepat vaksinasi.
“Oleh karena itu mohon dukungan dan bantuan aparat desa khususnya dalam pendampingan vaksinasi di lapangan untuk menunjukan lokasi-lokasi hewan ternak di wilayahnya masing-masing sehingga vaksinasi dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya. |ET|