Singaraja, koranbuleleng.com|Sebanyak 120 liter cairan Ekoenzim, disemprotkan di seputaran wilayah Desa Adat Buleleng, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Minggu, 17 September 2023. Penyemprotan cairan yang dibuat dari limbah organik tersebut, diyakini bisa menjaga kesegaran udara,
Penyemprotan dilaksanakan bertepatan peringatan Hari Ozon Sedunia dan eco-enzym Nusantara ke-4. Ribuan masyarakat kala itu melakukan jalan sehat di akhir pekan. Jalan sehat tersebut, juga dibarengi dengan penyemprotan cairan Ekoenzim di sepanjang jalan yang dilewati.
Kelian Desa Adat Buleleng Nyoman Sutrisna mengatakan, pelestarian lingkungan ini sebagai bentuk implementasi Tri Hita Karana, yakni hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan tuhan, dan manusia dengan alam semesta. Selain itu, sejauh ini desa adat juga selalu konsen terhadap pelestarian lingkungan, dengan banyak membuat Ekoenzim.
“Ini kita lakukan supaya betul-betul alam menjadi sehat, udara menjadi bersih. Mudah-mudahan masyarakat lebih sadar pada lingkungan, kalau sudah lingkungan sehat. Kita juga akan menjadi sehat,” ujarnya.
Selain penyemprotan ratusan liter cairan Ekoenzim, masyarakat juga diajak untuk melakukan pelestarian lingkungan lainnya. Seperti halnya, pelepasliaran burung dan penanaman pohon hias. “Semua kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan menjadikan Desa Adat Buleleng sebagai contoh bagi daerah lainnya dalam upaya perlindungan lingkungan,” kata Sutrisna.
Ditempat yang sama, Ketua Relawan Eco-Enzym Nusantara kabupaten Buleleng, Ferry Tanaya mengatakan selain di Buleleng, terdapat 14 kota di Indonesia yang turut serta dalam kegiatan serupa, baik jalan sehat maupun penyemprotan cairan Ekoenzim ke udara.
“Ekoensim ini, bisa merubah polutan-polutan di udara, air dan tanah. Ini (Ekoenzim) sangat membantu bagaimana menjaga bumi untuk tetap sehat,” kata dia.
Tanaya menambahkan, dengan kegiatan ini juga diharapkan bisa mengajak masyarakat bagaimana mengolah sisah dapur organik menjadi ekoenzim. Dimana diyakini, cairan tersebut memiliki banyak manfaat bagi masyarakat dan juga alam.
Manfaat ekoenzim, diantaranya bisa digunakan sebagai cairan mengepel lantai, mencuci baju, mandi, keramas, gosok gigi. Selain itu, cairan tersebut juga diyakini bisa memperbaiki kualitas air, dan kualitas tanah. Bahkan, cairan tersebut juga bisa digunakan untuk mengobati luka, dan gatal-gatal.
“Sampah dapur yang bisa digunakan adalah yang organik, tidak berminyak dan tidak kering. Yang masih segar, sisa yang kita pakai masak bisa kita gunakan,” ucapnya.(*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada