Singaraja, koranbuleleng.com | Desa Adat Banjar menggelar upacara pecaruan di desa setempat buntut dari peristiwa cabul yang dilakukan oleh mantan Sulinggih di desa setempat, beberapa bulan lalu.
Yang bersangkutan melakukan hubungan seksual secara terlarang dengan dengan istri orang lain. Foto-foto tak senonoh mereka pun beredar luas di dunia maya. Karena kejadian itu menjadikan desa kotor secara sekala niskala desa adat melakukan upacara pecaruan Balik Sumpah, Prosesi pecaruan dilakukan di perempatan Agung Desa Banjar, Rabu 20 September 2023. Ritual itu menggunakan sarana hewan sapi, kambing, babi, angsa, bebek, ayam dan hewan lainnya.
Dalam upacara tersebut dipuput oleh Trisadaka yakni Ida Pranda Siwa dari Geria Baler Telabah Banjar Ida Pranda Gede Ketut Kemenuh, Ida Pranda Bhuda dari Geria Tianyar, Karangasem dan Ida Rsi Bujangga Wisnawa Surya Adanyan dari Geria Bujangga Pemaron.
Kelian Adat Desa Banjar Ida Bagus Kosala saat disela-sela pelaksanaan pecaruan mengatakan, dalam pelaksanaan pecaruan yang menghabiskan anggaran kurang lebih Rp60 juta.
Uang tersebut terkumpul dari Oknum Sulinggih yang berbuat asulisa sebanyak Rp20 juta. Kemudian sisanha berasal dari sumbangan-sumbangan dari penggalian dana yang dilakukan desa adat Banjar.
“Kami berharap dengan pelaksanaan pecaruan ini mampu menetralisasi Desa Banjar akibat perbuatan oknum Sulinggih,” ungkapnya.
Prajuru desa adat berharap setelah digelar ritual pecaruan ini, tidak ada lagi kejadian-kejadian yang membuat desa menjadi leteh atau kotor.
”Semoga dengan pecaruan ini juga nantinya tidak ada lagi peristiwa-peristiwa yang membuat desa kami leteh lagi. Cukup ini yang terakhir dan tidak ada lagi,”imbuhnya.
Disingung soal oknum Sulingih yang berbuat Asusila tidak hadir, Kosala mengakui terus melakukan pendekatan, namun oknum Sulingih itu tidak mau menghadiri pelaksanaan upacara dengan berbagai alasan.
Dia juga menyebut jika Oknum Sulinggih berjanji akan melakukan upacara Gurupiduka (Meminta maaf) di Pura Puseh, Desa Banjar serta meminta maaf kepada semua masyarakat desa Banjar.
“Setelah diketahui melakukan perbuatan asusila itu, kemudian dilakukan ngelebar gelung oleh nabe yang bersangkutan. Kemudian yang bersangkutan telah selesai menjadi seorang Sulingih” pungkasnya.
Berita sebelumnya, sebuah foto oknum pemuka agama yang diduga berselingkuh beredar di media sosial WhatsApp dan menghebohkan masyarakat Buleleng, Jumat 24 Februari 2023 lalu.
Dalam foto itu tampak oknum Sulingih telanjang dengan memeluk seorang wanita. Postingan tersebut sontak jadi perbincangan publik dan mendapat beragam kecaman dari netizen, karena dinilai sangat memalukan.
Disebut-sebut jika wanita dalam foto tersebut merupakan selingkuhan oknum Sulinggih tersebut. Awalnya, foto tersebut mulanya hendak dikirim oleh oknum Sulinggihkepada selingkuhannya. Namun, karena salah pencet, foto itu akhirnya terkirim pada salah satu grup WhatsApp. Foto itu kemudian dengan cepat menyebar. (*)
Pewarta : Edy Nurdiantoro