Singaraja, koranbuleleng.com| Sebanyak 91 badan usaha koperasi di Kabupaten Buleleng dibekukan oleh pemerintah. Pembekuan ini terjadi karena sleuruh koperasi tersebut sudah bangkrut dan tidak menjalankan aktifitas berkoperasi.
Plt Kepala Dinas Koprasi Perdagangan dan Perindustrian (diskopdagperin) Buleleng Ida Bagus Griastika, dari data yang tercatat menyebutkan hingga tahun 2015 lalu jumlah Koperasi yang terdata yang masih beroperasi sebanyak 388 unit koperasi, 91 diantaranya dicabut.
“Untuk tahun 2016 saja, kita sudah mencabut ijin sebanyak 91 koperasi. Hal ini kami lakukan karena memang sudah tidak ada aktivitas lagi, salah satunya adalah sudah tidak pernah lagi melakukan Rapat Anggota Tahunan atau RAT, jadi kami tegas dengan mencabut ijinnya,” terang Griastika.
Griastika mengatakan, sebelum ijinnya dicabut, Pemkab Buleleng sudah melakukan pembinaan terhadap 91 koperasi tersebut. Namun upaya pembinaan tersebut tidak membuahkan hasil.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ditemui usai kegiatan mengingatkan kepada Koperasi yang masih actif di Buleleng untuk bisa terus berjalan, sehingga nantinya bisa membantu perekonomian masyarakat, khususnya untuk anggota Koprasi tersebut.
“Saya mengingatkan kepada koperasi untuk bisa menguatkan managemen, termasuk menguatkan kepengurusan. Sehingga nanti tidak ada lagi kasus kasus yang ditemukan dan dilakukan oleh Pengurus koperasi, apakah itu karena tidak bisa mengembalikan uang nasabah atau yang lainnya,” Tegasnya.
Sementara itu, dalam Puncak Perayaan hari Koperasi di Kabupaten Buleleng, ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Senin 25 Juli 2016. Tidak hanya itu, kegiatan juga diwarnai dengan penyerahan Badan Hukum, nomor induk koperasi, tanda penghargaan, serta hadiah hadiah untuk 13 koperasi yang ada di Buleleng, diantaranya Koperasi Bintang Persada Indonesia, Koprasi Osis (kopsis) Hita Kumara SMA Negeri 1 Seririt, dan KSP Mekar Sari dan koperasi lainnya.|RM|
