Singaraja, koranbuleleng.com| Posko Drop Out yang dibentuk Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Buleleng mencatat sebanyak 305 orang diketahui tidak melanjutkan pendidikan, baik untuk tingkat Sekolah Dasar, SMP, SMA.
Data tersebut kemungkinan besar masih akan bertambah, karena sampai saat ini posko drop out masih terus melakukan pendataan terhadap anak-anak yang alami putus sekolah.
Tidak hanya mendata, Posko Drop Out yang dibentuk juga mencari persoalan yang dihadapi anak anak tersebut, terkait dengan alasan yang bersangkutan tidak melanjutkan pendidikan. Nantinya, Dinas Pendidikan (disdik) Buleleng akan mencarikan solusi terbaik, sehingga anak anak tersebut bisa kembali menikmati bangku pendidikan.
“Hasil pendataan sementara awal sebenarnya ada sekitar 400 orang yang tidak melanjutkan pendidikan, namun setelah sejumlah upaya pendakatan kami lakukan, ada yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan. Nah kini sisanya tinggal 305 orang. Nanti persoalannya kita gali untuk kita carikan jalan keluar,” Jelas Kepala Dinas Pendidikan Gede Suyasa.
Berbagai faktor dan persoalan yang dihadapi anak anak sehingga alami putus sekolah. Sehingga kedepan, dengan solusi yang diberikan oleh pemerintah, bisa menambah minat anak anak tersebut untuk kembali bersekolah. Salah satu solusi yang telah disiapkan Dinas Pendidikan yakni menyiapkan fasilitas Bis sekolah untuk siswa yang jarak dari rumah menuju sekolahnya jauh.
“selain jarak sekolahnya terlalu jauh, ada karena faktor ekonomi, ada juga yang memang karena sudah tidak ada niat untuk melanjutkan pendidikan. Nah khusus untuk yang karena alasan jarak, kami akan siapkan fasilitas bis sekolah, untuk mengantar dan menjemput siswa tersebut kesekolah dan pulang kerumahnya kembali,” tambah Suyasa.
Selain melakukan pendataan melalui Posko Drop Out, menurut rencana Kepala Dinas Pendidikan Buleleng Gede Suyasa juga akan langsung turun ke desa desa untuk mencari lagi anak-anak yang putus sekolah. Ia mengaku akan melakukan komunikasi dengan anak anak tersebut, supaya kembali melanjutkan pendidikan sehingga program wajib belajar bisa dilaksanakan di Kabupaten Buleleng.|RM|