Singaraja, koranbuleleng.com | Sebanyak sembilan desa di lima kecamatan yang ada di Buleleng mengalami krisis air bersih. Lima desa yang mengalami krisis air bersih itu diantaranya Desa Tembok, Desa Madenan, Desa Bondalem Kecamatan Gerokgak, Desa/Kecamatan Sawan, Desa Selat Kecamatan Sukasada, serta Desa Kayuputih Kecamatan Banjar
Kepala BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, desa yang mengalami kesulitan air bersih selain karena mesin pompa air rusak, juga disebabkan lantaran debit air menurun akibat dampak musim kemarau berkepanjangan.
“Dari kelima desa itu ada sebanyak 3.431 Kepala Keluarga (KK) yang kesulitan untuk mengakses air bersih. Itu terjadi selama bulan Oktober hingga September 2023” jelas Ariadi, Minggu 28 Oktober 2023.
Dengan kondisi itu, pihaknya pun telah mengerahkan sejumlah mobil tangki milik BPBD hingga TNI-Polri dan Perumda Tirta Hita Buleleng untuk membantu menyuplai air bersih setiap hari ke desa-desa yang terdampak tersebut.
“Sampai saat ini sudah sebanyak 380 ribu liter air yang kita suplai untuk warga yang kesulitan air bersih” kata Ariadi
Pihaknya pun memperkirakan, permintaan bantuan air bersih ini bakal terus berlanjut. Sebab BMKG memprediksi musim kemarau masih akan terjadi hingga pertengahan bulan November 2023.
“Kita sifatnya menunggu. Kalau ada permintaan dari pihak desa, kita langsung suplai air bersih”imbuh Ariadi.
Sementara, Pemprov Bali Distribusikan juga 782.900 Liter Air Bersih ke 117 dusun di Bali
Ini sebagai tindak lanjut Penetapan Status Siaga Darurat Kekeringan, Kebakaran
Hutan dan Lahan di Provinsi Bali yang ditetapkan belum lama ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali.
Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Made Rentin merinci sejumlah langkah strategis untuk penanggulanan krisis air dan kebakaran hutan.
Salah satu langkah yang diambil adalah pendistribusian air bersih ke 4 Kabupaten di Bali, terutama pada 117 dusun di 19 Desa/Kelurahan dan 12 Kecamatan yang mengalami kesulitan air bersih selama musim kemarau ini. “Distribusi air bersih dilakukan di Kabupaten Jembrana, Buleleng, Bangli dan Karangasem. Sampai saat ini, total telah didistribusikan sebanyak 782.900 liter air bersih dengan menyasar 1.499 KK,” jelas Rentin dalam laporannya.
Rinciannya, untuk Kabupaten Karangasem didistribusikan 106.000 liter ke Kecamatan Kubu, Kecamatan Karangasem dan Kecamatan Abang. Lalu untuk Kabupaten Buleleng 160.000 liter ke Kecamatan Sawan, Banjar, Tejakula dan Sukasada.
Untuk Kabupaten Bangli sejumlah 160.000 liter ke Kecamatan Kintamani dan untuk Kabupaten Jembrana 356. 900 liter untuk Kecamatan Jembrana, Mendoyo dan Negara.
Rentin juga menguraikan sejumlah pendistribusian air bersih di Kabupaten Bangli yakni pada bak penampungan desa Adat yang berlokasi di Desa Siakin, Kec. Kintamani sebanyak 5.000 Liter. Adapun KK yang terdampak air bersih pasca pipa air Desa mengalami kerusakan sebanyak 472 KK Dusun Siakin dari 624 KK warga Desa Siakin. Sedangkan di Kecamatan Kubu, Karangasem BPBD mendistribusikan air bersih sebanyak 10.000 liter untuk 15 KK/95 Jiwa ke dalam 2 (dua) cubang umum. Sedangkan Dinas Sosial Karangasem mendistribusikan air bersih sebanyak 4.000 liter untuk 122 KK ke dalam 1
(satu ) cubang umum.
Lalu, BPBD Buleleng juga melaksanakan pendistribusian air bersih sebanyak 15.000 liter di Banjar Dinas Corot, Desa Cempaga, Kecamatan Banjar. Sedangkan BPBD Kabupaten Jembrana melakukan pendistribusian air bersih sebanyak 5.000 liter di Desa Yehembang Kauh, Mendoyo. Ditambah pemasangan 2 buah tandon air berkapasitas 2.000 liter dan pendistribusian air bersih sebanyak 5.000 liter di Br. Munduk Tumpeng Kelod serta Pendistribusian air bersih bersama PMI Jembrana sebanyak 5.000 liter di DesaBerangbang dan Desa Pendem untuk KK terdampak kekeringan.
Pemadaman TPA Suwug Masih Berlangsung
Pemadaman api di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, Rentin menjelaskan untuk TPA Suwung, Denpasar masih terus dilakukan.
Pemadaman masih berlangsung dengan fokus di sisi barat dan timur (zona 2 dan 3) dibantu pengerahan excavator untuk pembuatan jalan sehingga mobil damkar bisa melalui tumpukan sampah.
“Pembuatan akses jalan potong/pintas dengan menggunakan alat berat (excavator) agar dapat dilalui oleh mobil damkar menuju zona 3. Total luas TPA suwung 32,48 Ha dan yang masih dalam penanganan kurang lebih 2,8 Ha,” terang Rentin.
Untuk TPA Mandung, Tabanan, hingga Jumat (27/10) sudah masuk ke tahap pendinginan di TPA seluas 2,7 Hektar tersebut. “Upaya dibantu pengerahan damkar dari Tabanan dan Badung,” imbuh Rentin. “Sedangkan TPA Temesi dan TPA Jungutbatu kebakaran sudah dapat dipadamkan,” tambahnya lagi.
Sedangkan untuk kebakaran hutan, pada hari yang sama dilaporkan terlihat titik kebakaran di Bukit Munduk Mendeha, Kabupaten Buleleng di areal seluas 4 Hektar. Saat ini petugas masih berusaha menuju lokasi yang cukup sulit karena harus mendaki.
Rentin juga menjelaskan, upaya meminimalisir dampak bencana juga terus dilakukan BPBD dengan Pembagian masker kepada masyarakat sekitar TPA Suwung Denpasar sebanyak 32.000 masker dan masyarakat sekitar TPA Mandung Tabanan sebanyak 30.000 masker. “Kami juga berencana operasi pasar murah yang bekerja sama dengan perangkat daerah terkait,” imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Penetapan Status Darurat di Provinsi Bali melalui Keputusan Gubernur Bali Nomor 897/04/G-HK/2023 tanggal 19 Oktober 2023 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Kekeringan, Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Bali terhitung sejak 19 Oktober 2023 sampai dengan 1 November 2023.
Pemprov Bali juga sudah menyerahkan bantuan peralatan dari BNPB ke Pemerintah Kabupaten/Kota. Diantaranya 24 unit toren air, 30 set pompa jinjing, 40 set tenda 4×4. 100 unit selang pompa Alkon juga akan segera diserahkan apabila sudah tiba di Bali. (*)
Editor : I Putu Nova Anita Putra