Singaraja, koranbuleleng.com| Jika anda pengendara sepeda motor dilengkapi knalpot brong, lebih baik dilepas saja dan pasang dengan yang standar.
Satuan Lalu Lintas Polres Buleleng, saat ini tengah mengintensifkan penindakan terhadap pengendara sepeda motor yang menggunakan knalpot brong. Jika ada pengendara dengan knalpot suara bising itu, akan ditindak langsung atau tilang.
Kepala Satuan Lalu lintas Polres Buleleng, AKP Bachtiar Arifin mengatakan hingga pertengahan Januari 2024 ini pihaknya telah menindak kurang lebih 50 kendaraan yang menggunakan knalpot brong.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 39 kendaraan ditindak saat patroli yang dilakukan pada Sabtu malam lalu. Penindakan dilakukan di tiga lokasi, yakni di seputaran Pantai Penimbangan, di dalam Kota Singaraja dan Jalan Penarukan, Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Bachtiar menyebut, kebanyakan pengendara yang ditindak tersebut merupakan kalangan remaja. Kendaraan mereka pun kemudian diamankan di Polres Buleleng. Selain mengamankan kendaraan, polisi juga memanggil orang tua dari para remaja tersebut. “Kemarin kita panggil orang tua para remaja itu, kita himbau untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anaknya. Kita minta bisa mengganti ke knalpot yang asli, knalpot ini kita amankan. Karena knalpot brong bisa memicu situasi kurang kondusif,” terang dia, Selasa, 16 Januari 2024.
Kata Bachtiar, selain melakukan penindakan di wilayah kota, aparat juga mengintensifkan penindakan di Kecamatan Gerokgak, dan Kecamatan Tejakula. Pihak kepolisian sering mendapatkan laporan di wilayah tersebut sering digunakan lokasi berkumpul untuk balapan liar.
“Di Gerokgak banyak laporan tidak hanya masyarakat, selain masyarakat dari wilayah Buleleng juga masyarakat dari wilayah lain yang melakukan kegiatan disana. Kedepan kita sasar wilayah tersebut yang belum tersentuh Satlantas,” kata dia.
Bachtiar menambahkan, barang bukti knalpot brong tersebut akan dikumpulkan terlebih dahulu oleh pihaknya. Nantinya knalpot-knalpot tersebut pun rencananya akan dibuat kreasi seni. “Kita amankan terlebih dahulu apakah nanti kita akan buat kreasi seperti di wilayah-wilayah lain. Seperti dijadikan patung, kita akan lihat situasi kedepan,” ucapnya. (*)
Editor : I Putu Nova Anita Putra