Singaraja, koranbuleleng.com | Lunga sebuah produk lokal dari Singaraja, diciptakan oleh sejumlah mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha).
Bisnis Manager Lunga, Dyajeng Ayu mengaku mereka nekat menciptakan brand sepatu itu dari program wirausaha Merdeka yang digalang oleh kampusnya.
Lunga singkatan dari langkah unggul anak bangsa. Produknya berupa sandal dan sepatu memanfaatkan kain local Endek Buleleng. Untuk melahirkan produk ini, Dyajeng Ayu berkolaborasi dengan pelaku usaha yang selama ini fokus pada upaya pelestarian endek lokal di Buleleng, yakni Ayu Windy.
Saat ini, produksi Lunga terus mengembangkan inovasinya dengan memadukan gaya modernitas dan kekayaan budaya lokal.
Dyajeng bercerita Lunga sebelumnya berhasil menebar series terbarunya yang bernama ‘Khandra’. Sepatu dengan berbahan dasar synthetic leather dan lining mesh yang akan membuat si pengguna merasakan rasa nyaman diberbagai acara dan lengkap dengan sentuhan kain endek berbagai corak dan juga warnanya.
Lalu Desember lalu dalam acara Ganesha Digital Entrepreneurship Academy (GDEA) melalui program kampus Wirausaha Merdeka (WMK) Undiksha, Lunga meraih produk paling inovatif dan mengalahkan 74 tim. Pameran GDEA Fest itu seakan menjadi panggung gemerlap bagi Lunga, puluhan pasang sandal ludes terjual dalam dua hari.
Series lainnya adalah Lavitha dan Aruni. Sandal elegan bagi orang dewasa dan para remaja dengan dipercantik oleh sentuhan endek. Produk ini hanya memerlukan beberapa pekan saja dalam produksi.
Selain inovasi, Dyajeng Ayu bersama tim juga gencar melkaukan promosi melalui sosial media. Diamembangun sebuah slogan “Raih kenyamaan serta keindahan tradisional dalam setiap langkah” dengan tujuanmenarikminat konsumen.
Tidak hanya di sana saja, Lunga yang berkolaborasi dengan Ayu Windy tenun ikat berkesempatan ke beberapa tempat dalam pameran produk di daerah Singaraja yakni Kantor Badan Keuangan Daerah Buleleng dan Gedung Mr.I Gusti Ketut Puja, di Pelabuhan Buleleng.
Melalui pameran ini, Lunga berhasil mendapat respon positif dari beberapa pengunjung salah satunya Mbok Niluh Djelantik yang sudah mendukung brand lokal yang dijalankan anak-anak muda nan inovatif.
“Cerita menarik dibalik ini adalah awalnya kami ingin membuat aksesoris seperti gelang, ikat rambut dan lain sebagainya. Namun, akhirnya kami ingin mengolaborasikan ini dengan mentor kami untuk membuat sesuatu yang beda” ucap Dyajeng Ayu, selaku bisnis manager Lunga.
Untuk menciptakan produk ini, banyaktantangan dihadapi Dyajeng dan timnya. Salah satunya soal permodalan. Modal dari program ini cair belakangan, dan mereka wajib terlebih dahulu untuk melakukan penciptaa setelah adanya proposal.
“Tantangannya disini adalah kami mulai memproduksi sandal dari endek ini tanpa modal, modalnya cair belakangan dari program. Saat itu kami langsung berkomunikasi dengan mentor dan ia memberikan kepercayaan kepada kami dan memberikan sedikit modal untuk mulai berwirausaha.” lanjutnya.
Dyajeng berharap, Lunga bisa bersaing di pasar kreatif. Dia terus mempromosikan produk-prouk Lunga ke berbagai lini. “Teman lunga, ayo percaya dan setia pada brand lokal ini karena langkahmu tidak hanya nyaman tetapi juga elegan. Segera jadikan gaya minimalismu lebih menawan bersama Lavita, Arni dan Khandra.” tutupnya. (*)
Kontributor : Lily Darmayanti
Editor : I Putu Nova Anita Putra