Singaraja, koranbuleleng.com| Politisi PDI Perjuangan, Gede Supriatna kini telah meyakinkan diri untuk tarung dalam Pilkada Buleleng. Dia telah mengambil formulir bakal calon Bupati Buleleng dari PDI Perjuangan, tempatnya menempa karir politik selama ini. Jika ditugaskan oleh partainya menjadi calon Bupati Buleleng ataupun wakil Bupati, maka dia siap untuk mundur dari keanggotaan DPRD Buleleng.
Supriatna mengambil formulir untuk balon Bupati di Kantor Sekretariat PDI Perjuangan, di Desa Pemaron, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Rabu, 8 Mei 2024 sore. Hampir seluruh politisi yang duduk di fraksi PDI Perjuangan, DPRD Buleleng hadir meramaikan markas Banteng saat dia mengambil formulir.
Supriatna mengatakan, yakin maju untuk balon Bupati karena telah lama menekunikarir politik sehingga berbuah tiga periode duduk sebagai anggota DPRD Buleleng. Bahkan, menjabat Ketua DPRD Buleleng selama 10 tahun.
Dengan pengalaman duduk di kursi parlemen. Politisi asal Kecamatan Tejakula itu menyebut, cukup memahami persoalan yang ada di Bumi Den Bukit. “Saya sudah 15 tahun ada di pemerintahan, 10 tahun jadi pimpinan di DPRD. Persoalan-persoalan di Buleleng, dan cara menyelesaikan persoalan tersebut paham lah,” terangnya.
Supriatna pun digadang-gadang menjadi salah satu kader yang akan mendapatkan rekomendasi balon dari partai besutan Megawati Soekarnoputri. Jika direkomendasi, dia pun mengaku siap untuk mundur dari kursi Dewan Buleleng. Meski dalam Pemilu 2024 lalu, pria yang akrab disapa Supit itu mendapat suara terbanyak di dapil Buleleng 4, Kecamatan Tejakula dengan perolehan 9.000 suara.
“Memang ketentuan begitu, kalau sudah ditetapkan kita mundur dari keanggotaan. Terserah DPP (rekomendasi) Bupati atau Wakil Bupati. Ditugaskan kita siap, tidak ditugaskan kita juga siap,” katanya.
Supit menyebut, ada sejumlah program yang akan dilakukan jika diberi mandat oleh partainya. Dimana program tersebut, tidak hanya berpatokan pada pembangunan infrastruktur saja. Namun dalam programnya, disebut akan mementingkan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Yang perlu diperbaiki, pelayanan di bidang sosial, kesehatan, bagaimana menguatkan potensi unggulan di Buleleng. Dari bidang pertanian, kelautan, UMKM dan pariwisata,” kata dia.
Selain Supriatna, dua kader PDI Perjuangan Buleleng Ketut Ngurah Arya dan Wayan Masdana juga melakukan pengambilan formulir untuk balon Bupati dan Wakil Bupati. Kedua kader itu, juga masuk dalam 9 nama kader yang diusulkan dalam survey untuk jadi balon. Hingga saat ini, disebut baru ada 6 kader yang melakukan pendaftaran.
“Kita tunggu sampai tanggal 10 Mei. Masih ada 3 orang yang belum ambil form. Harapan semua daftar, semakin banyak daftar pilihan makin banyak. Nanti akan muncul yang terbaik,” ujarnya.
Adapun selain membuka pendaftaran untuk para kader, partai dengan lambang banteng itu juga membuka pendaftaran bagi masyarakat. Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng Dewa Nyoman Sukrawan, disebut telah melakukan pengambilan formulir untuk balon Bupati.
Sukrawan sebelumnya dikeluarkan dari PDI Perjuangan, karena maju dalam Pilkada 2017. Saat itu, Sukrawan melawan Putu Agus Suradnyana dan I Nyoman Sutjidra dari PDI Perjuangan. Gegara, Pilkada itu, Sukrawan dikeluarkan dari keluarga Moncong putih.
“Sesuai surat DPP kita juga terbuka dari pihak eksternal, masalah Sukrawan yang sebelumnya sudah dipecat kita kembalikan ke DPD dan DPP yang menyikapi. Disini sifatnya menerima saja. Nanti diputuskan di kongres, kalau sudah dipecat kembali lagi apa itu dikabulkan. Itu prosesnya,” terang Supit.
Sementara, Bendahara PDI Perjuangan Buleleng Ketut Ngurah Arya mengatakan, meskipun tidak mendapat rekomendasi. Pihaknya akan mendukung kader yang mendapat mandat.
Mengingat dalam Pemilu 2024, PDI Perjuangan masih tetap menguasai 18 kursi di parlemen. Dengan demikian, kursi ketua akan diduduki oleh partai dengan lambang banteng tersebut. “Kalau bilang Ketua DPR, kalau hirarki PDI Perjuangan berjalan rasanya tidak mungkin tidak, karena bendahara. Apapun tidak masalah disini jadi Bupati atau Wakil Bupati. Kalau tidak dapat rekomendasi, kami tetap mengabdi jadi kader PDI Perjuangan,” katanya.(*)
Editor : I Putu Nova Anita Putra