Kematian Mantan Bupati Jembrana dan Istri Disebut Tidak Wajar

Singaraja, koranbuleleng.com| Duka mendalam dirasakan keluarga mantan Bupati Jembrana Ida Bagus Ardana, di Kelurahan Liligundi, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Pasalnya Ida Bagus Ardana bersama istrinya ditemukan tewas di rumahnya di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Kamis 8 Agustus 2024 malam sekitar pukul 19.30 Wita.

Dari pantauan Koranbuleleng.com, di rumah asal Ida Bagus Ardana, di Kelurahan Liligundi, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, hanya ada beberapa keluarga. Sementara jenazah Ida Bagus Ardana dan istrinya saat ini masih di Rumah Sakit Umum Pusat Prof Ngoerah Denpasar untuk dilakukan otopsi. 

- Advertisement -

Keluarga yang berada di Singaraja pun, kini tengah mencari hari baik untuk melakukan proses upacara pengabenan kedua almarhum. 

Adik Ida Bagus Ardana, Ida Bagus Lilik Sudirga mengatakan, keluarga memutuskan untuk melakukan kremasi jenasah almarhum Ida Bagus Ardana bersama istrinya Anak Agung Ayu Sri Wulan Terisna di Denpasar. Karena kondisi jenazah keduanya yang tidak memungkinkan dibawa ke Buleleng. Namun, untuk upacara Ngaben akan dilakukan di Singaraja. Keluarga pun, kini tengah mencari hari baik untuk melakukan upacara ngaben.

“Kesepakatan kita di sana saja dikremasi, karena menurut anaknya kondisi mayat tidak memungkinkan dibawa ke sini,” ujar Sudirga, ditemui di Gria Beten Cempaka Liligundi, Jumat, 9 Agustus 2024. 

Sudirga mengaku sebelum ditemukan meninggal, komunikasi keluarga dengan mantan Bupati Jembrana 1980-1990 belakangan jarang dilakukan. Dia pun baru mengetahui kakaknya tersebut tewas, setelah diinformasikan oleh salah satu anak Ida Bagus Ardana.  “Komunikasi kita berjalan bagus, cuma belakangan jarang sampai beliau ditemukan meninggal,” katanya.

- Advertisement -

Kata Surdiga, yang membuat kematian itu misterius adalah ditemukannya kedua jenazah di lokasi yang berbeda namun dalam waktu yang bersamaan. Ida Bagus Ardana ditemukan di belakang rumah, sedangkan sang istri di dalam kamar. Kondisi ini membuat pihak keluarga menduga adanya hal yang tidak wajar.

Pihak keluarga pun, disebut sempat tidak bisa masuk ke dalam rumah karena kondisi rumah terkunci. Menantu Ida Bagus Ardana hingga melompat pagar untuk mengecek ke dalam. Hingga akhirnya istri Ida Bagus Ardana diketahui terbujur kaku di dalam kamar.

Tak lama berselang kemudian pintu rumah didobrak. Kemudian jasad Ida Bagus Ardana ditemukan terlentang di bagian belakang rumah berdekatan dengan dapur. “Ini aneh karena kok barengan meninggalnya suami istri. Yang saya dengar, anaknya sempat telepon tapi tidak diangkat. Setelah didatangi ke rumah, ibunya (Anak Agung Ayu Sri Wulan Trisna) dilihat dalam kondisi tidur tidak bergerak pakai selimut di kamar,” ucapnya.

Surdiga menyebut, atas kejadian itu keluarga pun mengaku terkejut. Dimana, sebelum kejadian itu keluarga tidak menerima tanda-tanda maupun firasat. Dimana, dalam keluarga Ida Bagus Ardana merupakan anak pertama dari sepuluh bersaudara. 

Mantan Bupati Jembrana pada masa pemerintahan Orde Baru ini menghabiskan masa kecilnya di Griya Beten Cempaka hingga sekolah menengah atas. Selanjutnya ia berkuliah di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

“Setelah itu tinggal di Negara saat menjabat sebagai Bupati Jembrana. Yang saya tahu beliau juga sempat bertugas sebagai Asisten Sekda dan Kepala Bappeda,” kata dia.

Di keluarga besar Gria, Ida Bagus Ardana menjadi sosok yang dituakan. Selain itu, Andana juga dikenal sebagai sosok yang disiplin dan komunikatif. Ia meninggal dunia meninggalkan tiga orang anak. 

“Beliau adalah sosok yang sangat kami hormati. Selalu menjadi panutan bagi kami di keluarga menggalang kebersamaan antar saudara,” ucap Sudirga. (*)

Pewarta: Kadek Yoga Sariada

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts