Singaraja, koranbuleleng.com| Kementerian Pertanian RI, memberikan bantuan pengembangan kawasan buah anggur kepada kelompok Tani Balai Lestari di Desa/Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Bantuan diberikan berupa sarana produksi seperti pupuk untuk meningkatkan produksi komoditas buah-buahan lokal Buleleng.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Buleleng, I Gede Subudi mengatakan, bantuan yang diberikan oleh kementrian ini berupa pupuk organik 3.500 kilogram, pupuk majemuk 500 kilogram, dan pupuk khusus lainnya. Bantuan itu dikhususkan untuk meningkatkan produktivitas di kebun anggur milik kelompok petani.
“Bantuan ini diberikan sesuai dengan pengajuan kelompok tani dan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas anggur di daerah ini,” ujarnya, Kamis, 19 september 2024.
Subudi menyebut, anggur menjadi salah satu komoditas unggulan di Buleleng, didasarkan pada potensi daerah dan alokasi anggaran dari pemerintah pusat. Hal itu juga didasari dari hanya Buleleng yang menjadi salah satu penghasil anggur di Bali.
“Buleleng merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi besar dalam budidaya anggur. Selain Buleleng, hanya Kabupaten Sleman yang mendapatkan program pengembangan anggur yang sama,” kata dia.
Kata Subudi, hasil anggur dari kelompok tani di Buleleng, sebagian besar dipasarkan sebagai buah meja atau dikonsumsi langsung. Selain itu, juga dimanfaatkan sebagai bahan baku wine. “Anggur Buleleng memiliki kualitas yang baik dan diminati pasar lokal. Ke depan, kami berharap produksi anggur dapat terus meningkat dan bahkan dapat menembus pasar ekspor,” ucapnya.
Subudi menyebut, budidaya anggur lebih banyak dilakukan oleh petani di Kecamatan Gerokgak, Banjar, dan Seririt. Bahkan luas perkebunan anggur pun disebut terus meningkat. Hal itu menunjukan, budidaya anggur cukup menguntungkan bagi petani.
Subudi menambahkan, selain sebagai pertanian Perkebunan anggur di Buleleng juga digunakan sebagai lokasi wisata. “Kebun anggur wisata umumnya dimiliki oleh perorangan, sedangkan bantuan pemerintah ini ditujukan untuk produksi yang dilakukan kelompok tani,” kata dia.(*)
Pewarta: Kadek Yoga Sariada